Bank Mandiri Bukukan Laba Bersih Rp12,7 Triliun di Kuartal I-2024

Gedung Bank Mandiri. Foto: Dokumen Bank Mandiri

Bank Mandiri Bukukan Laba Bersih Rp12,7 Triliun di Kuartal I-2024

Annisa Ayu Artanti • 30 April 2024 16:55

Jakarta: PT Bank Mandiri Tbk mencatat laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp12,7 triliun di kuartal I-2024. Capaian tersebut tumbuh 1,13 persen secara tahunan (year on year/YoY).

Pembukuan laba tersebut, disampaikan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi membuktikan ketahanan dan adaptabilitasnya dalam kondisi pasar yang volatil di tengah ketidakpastian ekonomi dan keuangan global.

Tercatat, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024, meningkat 19,1 persen secara year on year (YoY).

Pencapaian tersebut melampaui pertumbuhan kredit industri yang secara tahunan tumbuh sebesar 12,4 persen pada akhir Maret Pertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebut mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid dan resilien.

"Melalui pencapaian fungsi intermediasi ini, Bank Mandiri mempertegas peranan sebagai agen pembangunan yang berupaya untuk berkontribusi maksimal terhadap perekonomian di Indonesia," ujar Darmawan di Jakarta, Selasa, 30 April 2024.

Fungsi intermediasi impresif tersebut, lanjut Darmawan, merata di seluruh segmen dengan pertumbuhan dua digit. Hingga akhir Maret 2024, kredit segmen wholesale perseroan berhasil tumbuh 25,2 persen YoY mencapai Rp751 triliun dan kredit ritel tumbuh 10,9 persen YoY menjadi Rp363 triliun.
 

Baca juga: 

BI Rate Naik Jadi Upaya Stabilkan Ekonomi dan Pasar Keuangan RI

Cara Bank Mandiri menghadapi dinamika ekonomi yang fluktuatif

Darmawan menambahkan, dalam menghadapi dinamika ekonomi yang fluktuatif, Bank Mandiri terus mengedepankan prinsip kehati-hatian, termasuk melakukan berbagai inisiatif dan inovasi layanan bagi seluruh nasabah dan stakeholder guna mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Upaya tersebut pun berbuah manis, terlihat dari posisi kualitas aset Bank Mandiri yang lebih baik, dibandingkan dengan lima bank besar. Tercatat, rasio non-performing loan (NPL) Gross bank only yang terus terjaga hingga ke level 1,02 persen per Maret 2024, turun 68 basis poin (bps) dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar 1,7 persen.

Di samping itu, Bank Mandiri juga sangat prudent dan konservatif dalam menetapkan pencadangan kredit, tercermin dari coverage ratio bank only yang berada di level 368 persen.

Perbaikan dari sisi kualitas kredit tersebut juga tercermin dari biaya kredit atau cost of credit (CoC) yang terjaga di level rendah yakni 0,99 persen per akhir Maret 2024.

"Dalam mendorong penyaluran kredit, kami akan melanjutkan strategi yang telah kami jalankan selama beberapa tahun terakhir yaitu penguatan core competence Bank Mandiri di segmen wholesale dan meningkatkan pertumbuhan segmen retail dengan pendekatan value chain yang berbasis ekosistem serta fokus pada sektor unggulan di wilayah Indonesia," jelas Darmawan.
 
Selanjutnya, terkait dana pihak ketiga (DPK) konsolidasi Bank Mandiri tercatat mencapai 13 persen YoY dari Rp1.391 triliun di kuartal I-2023 menjadi Rp1.572 triliun di akhir kuartal I-2024. Pertumbuhan ini didorong oleh tabungan yang naik 10,6 persen YoY menjadi Rp607 triliun secara konsolidasi.
 
Rasio dana murah atau current account saving account (CASA) bank only Bank Mandiri kini telah menyentuh 79,4 persen per Maret 2024, naik 22 bps secara YoY. Posisi tersebut merupakan yang level tertinggi sejak Bank Mandiri didirikan.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)