Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong. (AP)
Medcom • 4 March 2024 17:39
Melbourne: Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan bahwa negara-negara di kawasan Indo-Pasifik dan Asia Tenggara sedang menghadapi ancaman pertahanan serius. Oleh karenanya, Wong mengatakan bahwa negaranya tengah menyiapkan tambahan dana investasi untuk pakta keamanan maritim di kawasan.
Berbicara dalam KTT ASEAN-Australia di Melbourne, Senin, 4 Maret 2024, Wong mengatakan Canberra akan menginvestasikan AUD64 juta (setara Rp656 miliar) selama empat tahun, termasuk pendanaan baru senilai AUD40 juta, yang akan berkontribusi terhadap keamanan dan kemakmuran kawasan, sesuai prioritas negara-negara di Asia Tenggara.
"Kita sedang menghadapi langkah-langkah yang menggoyang stabiitas, provokatif dan koersif, termasuk perilaku tidak aman di laut dan udara," kata Wong dalam pidatonya di KTT ASEAN-Australia, seperti dilansir dari The Straits Times.
Ia menambahkan bahwa jalur laut yang bebas dan terbuka di Laut China Selatan merupakan hal penting bagi perdagangan di kawasan tersebut.
"Apa yang terjadi di Laut China Selatan, di Selat Taiwan, di subkawasan Mekong, di seluruh Indo-Pasifik, berdampak pada kita semua," lanjutnya, tanpa menyebut secara spesifik nama Tiongkok sebagai pihak yang dinilai telah bertindak semakin agresif.
Tiongkok mengeklaim hampir seluruh Laut China Selatan yang merupakan jalur perdagangan kapal tahunan senilai lebih dari USD3 triliun. Perairan ini sebagiannya juga diklaim Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Pengadilan Arbitrase Permanen pada tahun 2016 menyatakan bahwa klaim Tiongkok di Laut China Selatan tidak memiliki dasar hukum.
Baca juga: Australia: UNCLOS Jadi Satu-satunya Wadah Selesaikan Isu Laut China Selatan