Media Indonesia • 29 February 2024 12:24
Semarang: Cuaca ekstrem masih akan berlangsung di puluhan daerah di Jawa Tengah hingga Jumat, 1 Maret 2024.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali memperingatkan waspada bencana hidrometeorologi kepada warga terutama di daerah rawan seperti pegunungan dan dataran tinggi.
Pemantauan Media Indonesia Kamis, 29 Februari 2024, cuaca mendung dan sebagian mulai turun hujan ringan sejak pagi terjadi di beberapa daerah di Jawa Tengah. Bahkan intensitas hujan semakin meningkat memasuki siang serta diperkirakan ada 23 daerah bakal diguyur hujan lebat hingga malam hari.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah kembali mengeluarkan peringatan ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, angin ribut dan sambaran petir di daerah rawan terutama wilayah pegunungan tengah, dataran tinggi, sebagian Solo Raya dan sebagian Jawa Tengah bagian timur.
"Suhu udara di Jawa Tengah berkisar antara 22-32 derajat celsius, kelembapan di angka 65-100 persen, tinggi gelombang laut di perairan utara sekitar 0,1-1,25 meter dan perairan selatan 0,5-2,5 meter," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi BMKG Ahmad Yani Harits Syahid Hakim Kamis, 29 Februari 2024.
Berdasarkan hasil pengamatan Citra Satelit Cuaca, lanjut Harits Syahid Hakim, hujan dengan intensitas sedang-lebat berpotensi terjadi di Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Purwodadi, Ungaran, Temanggung, Slawi, Brebes, Magelang, Surakarta, Salatiga, Majenang, dan Ambarawa.
Sedangkan hujan dengan intensitas ringan-sedang, ungkap Harits Syahid Hakim, berpotensi di Kebumen, Sragen, Kendal, Batang, Semarang, Purworejo, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kajen, Pemalang, Pekalongan, Tegal, dan Bumiayu.
"Waspadai bencana hidrometeorologi di daerah pegunungan dan dataran tinggi," tambahnya.
Sementara itu, banjir melanda Kabupaten Demak telah surut, ribuan warga telah meninggalkan tempat pengungsian dan kembali ke rumah masing-masing, bahkan hingga siang ini warga masih disibukkan dengan kegiatan pembersihan rumah dan lingkungan yang penuh dengan lumpur dan sampah.
Kepala Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) Demak Agus Nugroho mengatakan pemulihan kondisi akibat
bencana banjir hampir 15 hari lamanya terus dilakukan. Selain diturunkan petugas dari berbagai instansi dan relawan, pembersihan lingkungan dan bantuan pangan terus dikucurkan.
Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Semarang, banjir bandang melanda tiga desa di Lereng Gunung Merbabu yakni Tajuk, Jetak, dan Batur selain menimbulkan tumpukan lumpur di jalan dan rumah warga, juga mengakibatkan satu jembatan penghubung antardusun sepanjang 8 meter di Desa Tajuk terputus.
"Kami masih lakukan perbaikan darurat jembatan dan pembersihan lumpur serta sampah akibat banjir kemarin," ujar Kepala BPBD Semarang Alexander Gunawan.