Bantu Investor Serok Cuan Jelang Akhir Tahun, Sucor Sekuritas Rilis Akun Day Trade

Sucor Sekuritas meluncurkan fitur akun Day Trade. Foto: dok Sucor Sekuritas.

Bantu Investor Serok Cuan Jelang Akhir Tahun, Sucor Sekuritas Rilis Akun Day Trade

Husen Miftahudin • 9 December 2024 21:43

Jakarta: Setelah mengalami tekanan berat akibat berbagai sentimen negatif yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok cukup dalam pada November 2024, angin segar mulai berhembus pada Desember.
 
Secara historis, Desember sering menjadi bulan yang optimis bagi pasar saham karena didorong oleh fenomena Santa Claus Rally ketika sentimen positif mendorong potensi penguatan indeks.
 
Memanfaatkan momen tersebut, Sucor Sekuritas meluncurkan fitur akun Day Trade pada aplikasi SPOT by Sucor Sekuritas. Akun ini dirancang untuk para trader yang melakukan aktivitas day trading dengan mendapatkan buying power enam kali cash atau lima kali liquid market value.
 
"Sucor Sekuritas terus mendorong kolaborasi dan evolusi tanpa henti, termasuk meluncurkan day trading account dan fitur Spot AI di 2025 mendatang," kata CEO Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 9 Desember 2024.
 
Dalam acara Year-End Dinner 2024 yang diselenggarakan Sucor Sekuritas, Bernadus mengungkapkan 2024 ini menjadi tahun politik dengan suku bunga tinggi, sehingga investor cenderung wait and see dan mencari tempat investasi yang aman.
 
"Meski ada tantangan seperti compliance warning, tahun 2025 akan menjadi tahun Phoenix, simbol rebirth, transformation, dan immortality," tutur dia.
 

Baca juga: Gerak IHSG dan Rupiah Sore Ini Tak Sejalan
 

Proyeksi pasar saham Indonesia 2025

 
Pada sesi Market Outlook 2025, ekonom Sucor Sekuritas Ahmad Mikail memprediksi tahun depan akan menjadi tahun yang penuh dinamika bagi ekonomi global, terutama dengan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).
 
"Saya tidak melihat tiga kebijakan Trump yaitu tarif impor, deportasi imigran, dan pemotongan pajak ini sesuatu yang kurang baik. Satu tesis yang akan terjadi tahun depan, Yield US Treasury tinggi karena supply demand in balanced," jelasnya.
 
Menurut Mikail, The Fed kemungkinan besar akan menerapkan Yield Curve Control (YCC) pada pertengahan tahun, sekitar Juni 2025. Jika yield treasury dipangkas turun, maka rupiah dapat menyentuh Rp13 ribu per dolar AS.


(Ilustrasi. Foto: Medcom.id)
 
"Sangat mungkin stock market akan mengalami rally yang luar biasa. Prediksi saya pada Maret, Indonesia sovereign rating akan naik menjadi BBB+ oleh Fitch Ratings," papar dia.
 
Ia optimistis terhadap prospek Indonesia, dengan prediksi kenaikan sovereign rating menjadi BBB+ oleh Fitch Ratings pada Maret 2024, yang berpotensi menarik lebih banyak investasi.
 
"Selain itu, Indonesia berpeluang menikmati commodity super cycle kedua, didukung tingginya harga batu bara dan komoditas utama lainnya. Dengan harga minyak dunia yang rendah, pertumbuhan ekonomi 2025 diproyeksikan mencapai 5,5 persen," kata Mikail.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)