Suasana ricuh usai laga PSIM melawan Semen Padang di Stadion Mandala Krida Yogyakarta. (Medcom.id/Ahmad Mustaqim)
Ahmad Mustaqim • 28 January 2024 17:52
Yogyakarta: Laga babak 12 besar Liga 2 Indonesia 2023/2024 antara PSIM Yogyakarta kontra Semen Padang berakhir ricuh di Stadion Mandala Krida, Sabtu 27 Januari. Kericuhan diduga karena tak puas dengan kepemimpinan wasit.
Laga yang berakhir imbang 0-0 itu berlangsung dengan tensi tinggi karena PSIM memburu kemenangan demi menjaga peluang ke babak selanjutnya. Terlebih, ketika penyerang sayap PSIM Alfrianto Nico dikartu merah wasit Axel Febrian Sinaga pada menit 13.
PSIM maupun Semen Padang tetap saling serang ketika memainkan babak kedua. Mereka sama-sama menciptakan peluang berbahaya, namun gagal dimanfaatkan menjadi gol karena beberapa di antaranya melenceng dan terkena tiang.
Suasana di dalam stadion kian memanas jelang akhir babak kedua. Sejumlah keputusan wasit dianggap tak adil hingga sejumlah suporter merusak pembatas tribun.
Saat peluit panjang berbunyi, ketidakpuasan suporter atas kepemimpinan wasit kian tampak. Mulai dari memaksa melompat pembatas tribun, melempar benda dari tribun, hingga menyalakan suar. Skor tetap tak berubah 0-0.
Baca juga: Arema FC Kalah dari Persis Solo di Laga Uji Coba Tertutup
Laga usai, suasana panas berpindah ke luar stadion. Para suporter sempat berusaha menembus barikade polisi sambil melempar berbagai benda ke arah aparat. Situasi baru berangsur kondusif menjelang gelap.
Pelatih PSIM Yogyakarta, Kas Hartadi meminta maaf karena timnya gagal menang. Hasil itu otomatis kian mempersulit peluang PSIM lolos ke babak selanjutnya.
"Target kita harus menang, enggak ada kata seri, apalagi kalah. Di menit awal, kita sudah dapat kartu merah dan bisa menyerang terus. Tapi hasilnya kurang memuaskan," kata Kas Hartadi seusai laga.
Meski main di kandang, PSIM tetap tak bisa mencetak gol. Sejumlah peluang selalu gagal di pertahanan Semen Padang. Pihaknya masih menarget kemenangan pada satu sisa laga tandang melawan PSMS Medan.
"Yang penting kita (berusaha) tetap target menang di Medan nanti. Jadi, masalah runner-up saya hitung-hitungan nanti," ujarnya.
Sementara itu, pelatih Semen Padang Delfi Andri menilai laga tandang timnya di Yogyakarta berjalan alot. Meski demikian, ia mengaku beruntung bisa mendapat poin.
"Kami patut syukuri meski belum diberi kemenangan, tapi hasil seri sudah cukup baik," katanya.
Dengan hasil ini, PSIM tertahan di posisi ketiga Grup A dengan koleksi 6 poin. Di sisi lain, Semen Padang di posisi kedua dengan kumpulan 7 poin. Untuk posisi puncaknya ditempati Persiraja Banda Aceh yang sudah mengoleksi 9 poin.