Alasan Anak Muda Doyan Judol: Ingin Instan

Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Iskandar Zulkarnain. Medcom.id/Siti Yona

Alasan Anak Muda Doyan Judol: Ingin Instan

Siti Yona Hukmana • 22 December 2024 15:10

Jakarta: Praktik judi online (judol) kini telah menyasar anak muda, baik pelajar hingga mahasiswa. Anak muda doyan judol disebut karena ingin serba instan.

"Memang karakter dari anak muda sekarang, mungkin generasi saya sebenarnya seperti itu, itu pengen serba instan begitu," kata Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Iskandar Zulkarnain dalam program Crosscheck Medcom.id, Minggu, 22 Desember 2024.

Bahkan, kata Zul, hal kecil seperti tidak suka menonton channel tertentu di YouTube dia bisa langsung skip. Hal-hal seperti itu dinilai menggambarkan anak muda ingin serba cepat dan instan.

"Maka, ini juga berlaku misalnya dalam hal finansial mungkin atau hal ekonomi misalnya seperti itu," ujar Zul.

Akhirnya, kata Zul, banyak korban anak muda terperangkap judi online yang menawarkan keuntungan cepat seperti di Telegram. Namun, ternyata hasilnya tidak sesuai harapan. Anak muda ini disebut terjebak dan menjadi korban. 

"Nah, ini kemudian menjadi sasaran mungkin ya dari para pelaku atau orang-orang yang ada di belakang situs-situs judul online misalnya seperti itu," ungkap Zulkarnain.
 

Baca juga: 

Kompolnas: Judol adalah Kejahatan Siber yang Harus Diperangi Bersama



Dia melanjutkan parahnya lagi para influencer di Tanah Air ikut mempromosikan situs judi online. Akhirnya, membuat anak muda cenderung mengikuti. Termasuk, streamer game di YouTube yang ternyata memainkan gim judi online seperti gim slot.

"Ketika diimingi-imingi lagi bahwa ini hasilnya cepat loh, kita bakalan menang kok, kita hasilnya sesuai dengan harapan seperti itu. Akhirnya anak-anak muda ini mungkin yang tadi pikirannya pengen cepat dapat duit buat beli makan misalnya, buat tongkrongan terjebak dan setelah terjebak akhirnya kecanduan," terang Zul.

Bila kecanduan, kata dia, banyak cara yang akan dilakukan untuk mendapatkan uang. Seperti melakukan tindakan-yang melanggar sosial. Bahkan, Zul menyebut ada anak-anak rela melakukan kekerasan kepada orang tuanya agar mendapatkan uang untuk judi.

"Ada juga misalnya yang melakukan kekerasan kepada neneknya dan sebagainya. Nah ini kan tidak sesuai dengan nilai-nilai masyarakat yang kita anut," ucapnya.

Maka itu, dia meminta semua pihak bekerja sama untuk menumpas judol. Apalagi terhadap anak muda, masing-masing instansi diminta memberikan fokus bersama untuk menyukseskan kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah dan kepolisian. 

"Nah ini tentunya jadi hal-hal yang harus kita perangi. Sama seperti misalnya kita menyatakan perang mungkin kepada narkoba. Nah ini mungkin statusnya kita samakan aja," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)