Aktivitas Ekonomi Tiongkok Meningkat

Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.

Aktivitas Ekonomi Tiongkok Meningkat

Arif Wicaksono • 15 November 2023 18:43

Beijing: Aktivitas ekonomi Tiongkok pada Oktober meningkat karena output industri tumbuh lebih cepat dan pertumbuhan penjualan ritel melampaui ekspektasi. Hal ini menjadi sebuah tanda yang menggembirakan bagi perekonomian yang masih menunjukkan potensi pelemahan.

Melansir The Business Times, Rabu, 15 November 2023, Data Biro Statistik Nasional (NBS) menunjukkan output industri Tiongkok tumbuh 4,6 persen pada Oktober tahun-ke-tahun, meningkat dari laju 4,5 persen yang terlihat pada September. Data ini mengalahkan ekspektasi sebesar 4,4 persen per tahun dalam jajak pendapat Reuters. Ini juga menandai pertumbuhan terkuat sejak April.

Penjualan ritel, yang merupakan ukuran konsumsi, naik 7,6 persen di Oktober, meningkat dari kenaikan 5,5 persen di September dan mencapai pertumbuhan tercepat sejak Mei. Para analis memperkirakan penjualan ritel akan tumbuh tujuh persen karena efek dasar yang rendah pada 2022 ketika pembatasan covid-19 mengganggu konsumen dan bisnis.
 
Tingkat pengangguran berbasis survei nasional tetap di 5,0 persen pada Oktober, tidak berubah dari September. Data optimis muncul ketika sejumlah indikator lain untuk Oktober yang dirilis selama beberapa minggu terakhir menunjukkan momentum pertumbuhan yang lemah.

Sementara impor tumbuh secara tak terduga, ekspor menyusut lebih cepat, pinjaman rumah tangga tetap lemah, harga konsumen melemah sementara deflasi pabrik terus berlanjut selama 13 bulan berturut-turut.

Bank sentral negara tersebut, People's Bank of China (PBOC), meningkatkan suntikan likuiditas tetapi mempertahankan suku bunga tidak berubah ketika menggulirkan pinjaman kebijakan jangka menengah yang jatuh tempo pada Rabu, sesuai dengan ekspektasi pasar.

Naikkan defisit anggaran

Dalam revisi yang jarang terjadi pada bulan lalu, pemerintah juga menaikkan defisit anggaran 2023 menjadi sekitar 3,8 persen dari produk domestik bruto dari tiga persen untuk memperhitungkan rencana penerbitan obligasi negara sebesar satu triliun yuan (USD137,10 miliar).

PBOC telah memotong rasio persyaratan cadangan bank (RRR) dua kali tahun ini untuk membebaskan likuiditas guna membantu pemulihan ekonomi. Para analis secara luas memperkirakan penurunan RRR lainnya pada bulan-bulan terakhir tahun ini.

Sektor properti di Tiongkok yang terdampak krisis masih belum mengalami pemulihan yang berarti meskipun ada penguatan langkah-langkah dukungan bagi pembeli rumah, termasuk keringanan pembatasan pembelian rumah dan penurunan biaya pinjaman. Pemerintah berencana untuk menyediakan setidaknya satu triliun yuan dana murah untuk renovasi desa perkotaan dan program perumahan yang terjangkau.

Investasi properti turun 9,3 persen pada Januari hingga Oktober tahun ke tahun, setelah penurunan tajam sebesar 9,1 persen pada Januari hingga September. Investasi aset tetap meningkat 2,9 persen dalam 10 bulan pertama dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dibandingkan ekspektasi kenaikan 3,1 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)