Ini Dia 2 Modal Penting Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat. Foto: Medcom.id/Arga Sumantri.

Ini Dia 2 Modal Penting Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Ade Hapsari Lestarini • 6 November 2024 19:34

Jakarta: Optimisme diperlukan untuk merealisasikan target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintahan baru. Namun, langkah antisipasi juga harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan yang datang.

"Kita berangkat dari sebuah kondisi, kepemimpinan baru yang terpilih mendapatkan kepercayaan yang besar dari masyarakat. Ini merupakan modal yang baik untuk mengambil langkah-langkah ke depan," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Prospek Perekonomian Indonesia Tahun 2025 yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu, 6 November 2024.

Menurut Lestari, dalam pidato perdana Presiden Prabowo pada 20 Oktober lalu, menyebutkan empat poin penting dalam fokus pembangunan ekonomi nasional yaitu swasembada pangan, swasembada energi, pembenahan subsidi, dan hilirisasi.

Realisasi sejumlah program tersebut, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, dinilai sejumlah pihak akan menuju ke arah perbaikan ekonomi di masa datang.

Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, juga mengungkapkan pada akhir September lalu, Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai sekitar 4,8-5,6 persen pada 2025.

Opitimisme tersebut, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, sejatinya merupakan modal yang baik untuk menggerakkan ekonomi nasional di tengah sejumlah tantangan yang ada. 

Rerie berharap sejumlah tantangan di sektor ekonomi tidak menjadi penghalang langkah untuk mencapai tujuan mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.

"Optimisme diperlukan dalam mengupayakan pertumbuhan ekonomi, tetapi jangan lupa mempersiapkan langkah antisipasi sambil terus berproses mencari solusi untuk menjawab  tantangan yang dihadapi," ujar Rerie.

 

Baca juga: Meski Pertumbuhan Ekonomi RI Triwulan III-2024 Turun, BI: Masih Terjaga Baik




Forum Diskusi Denpasar. Foto: ist.
 

Prioritas aktivitas ekonomi


Ketua Program Studi Magister Ekonomi Kesehatan Universitas Airlangga, Ni Made Sukartini mengungkapkan prioritas aktivitas ekonomi yang diambil pemerintah berbeda dengan prioritas aktivitas ekonomi individu, rumah tangga dan perusahaan.

Upaya pemerintah untuk mencapai sejumlah target yang dicanangkan, jelas Ni Made,  mendorong peningkatan belanja yang memicu kondisi negara mengalami defisit anggaran. 

Ni Made berharap, kebijakan anggaran dengan pengeluaran yang lebih tinggi pada 10 tahun terakhir dapat mendorong penyerapan tenaga kerja dan pendapatan rumah tangga untuk meningkatkan daya beli. 

Upaya pemerintahan baru untuk mewujudkan swasembada pangan melalui ekstensifikasi pertanian, menurut Ni Made, harus dicermati dari sisi kapasitas masyarakat di luar Jawa dalam menanam padi. 

Di masa Orde Baru, ujar dia, upaya ekstensifikasi pertanian di luar Jawa didahului dengan program transmigrasi dari Jawa ke daerah tujuan di luar Jawa.

"Ada proses asimilasi budaya dalam hal menanam padi dari masyarakat Jawa ke masyarakat tujuan transmigrasi, yang merupakan bagian dari terealisasinya swasembada pangan di masa itu," ujar dia. 

Jadi, tegas Ni Made, catatan untuk upaya ekstensifikasi pertanian di luar Jawa harus disiapkan terlebih dahulu tenaga kerja yang memiliki kompetensi yang tepat untuk mewujudkan swasembada pangan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)