Harga Emas Terus Mendaki

Harga emas dunia. Foto: Unsplash.

Harga Emas Terus Mendaki

Arif Wicaksono • 17 April 2024 07:25

New York: Harga emas terus mendekati rekor tertinggi beberapa hari setelah ketegangan di Timur Tengah meningkat, sehingga meningkatkan daya tarik emas sebagai safe haven.
 

baca juga:

Harga Emas Dunia Tembus Level USD2.359/Ons


Harga emas dunia acuan XAU/USD menguat 0,11 persen ke level USD2.385 per ons pada pembukaan perdagangan Rabu, 17 April 2024. Emas dunia sudah naik sebesar 18,94 persen dalam setahun.

Citi menuturkan reli emas baru-baru ini dibantu oleh panasnya geopolitik dan bertepatan dengan rekor tingkat indeks ekuitas.

Permintaan terhadap aset safe haven meningkat di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah setelah Iran menembakkan lebih dari 300 drone dan rudal langsung ke Israel sebagian besar dapat dicegat, berkat sistem pertahanan udara Iron Dome Israel.

Pengamat pasar memantau dengan cermat potensi pembalasan dari negara Yahudi tersebut yang telah berjanji untuk membalas Iran.

Analis Pasar di Perusahaan Jasa Keuangan Conotoxia Fintech Bartosz Sawicki menuturkan pembalasan yang signifikan dapat menyebabkan konflik yang lebih luas, yang akibatnya akan memicu kembali pembelian emas, serta kenaikan harga minyak dan penguatan dolar AS.

Emas, yang mempertahankan nilainya sebagai lindung nilai terhadap inflasi, cenderung berkinerja baik dalam periode ketidakpastian ekonomi ketika investor menjauh dari aset-aset berisiko seperti ekuitas.

Sampai saat ini harga emas spot naik lebih dari 15 persen year-to-date karena berbagai faktor termasuk belanja bank sentral global, ketegangan geopolitik dan ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS.

Tren harga emas

Harga emas biasanya memiliki hubungan terbalik dengan suku bunga. Ketika suku bunga turun, emas menjadi lebih menarik dibandingkan dengan aset pendapatan tetap seperti obligasi, yang akan memberikan imbal hasil yang lebih lemah.

Inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Maret mendorong kembali ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga ke September, dan ekspektasi sekarang adalah penurunan suku bunga sebanyak dua kali, bukan tiga kali.

Meskipun demikian, para analis tetap optimis terhadap prospek logam kuning, didorong oleh permintaan fisik yang terus berlanjut serta daya tariknya sebagai lindung nilai geopolitik.

“Kami memproyeksikan emas senilai USD3.000 per ons dalam 6-18 tahun ke depan,” kata Kepala Riset komoditas Citi Amerika Utara Aakash Doshi.

Goldman Sachs menyebut pasar emas sebagai pasar bullish yang tak tergoyahkan dan merevisi target harga logam kuning tersebut dari USD2.300 per ons menjadi USD2.700 per ons pada akhir tahun.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)