Bendera Republik Rakyat Tiongkok. (EPA-EFE)
Willy Haryono • 27 October 2024 13:24
Beijing: Tiongkok mendesak Amerika Serikat (AS) untuk segera berhenti mempersenjatai Taiwan dan menghentikan tindakan yang mengancam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok itu disampaikan pada Sabtu kemarin sebagai tanggapan atas pertanyaan wartawan mengenai pengumuman Kementerian Pertahanan AS pada 26 Oktober.
Kemenhan AS atau Pentagon mengumumkan bahwa Kementerian Luar Negeri AS telah menyetujui penjualan senjata senilai USD1,988 miliar ke Taiwan, termasuk Sistem Rudal Darat-ke-Udara Canggih Nasional dan sistem radar.
“Penjualan senjata AS ke Taiwan sangat melanggar prinsip Satu Tiongkok dan tiga Komunike Bersama Tiongkok-AS, khususnya Komunike 17 Agustus 1982,” kata juru bicara tersebut, melansir dari CGTN, Minggu, 27 Oktober 2024.
“Penjualan tersebut melanggar kedaulatan dan kepentingan keamanan China, merusak hubungan China-AS serta perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dan mengirimkan pesan yang sangat salah kepada pasukan separatis "kemerdekaan Taiwan,” sambungnya.
Ia juga menambahkan bahwa Tiongkok mengutuk keras dan menentang keras penjualan ini, dan telah mengajukan pernyataan resmi kepada AS.
Juru bicara tersebut mengatakan bahwa keputusan AS untuk mempersenjatai Taiwan sebagai bagian dari upaya menahan Tiongkok dan memajukan agenda "kemerdekaan Taiwan" bertentangan dengan komitmen para pemimpin AS untuk tidak mendukung "kemerdekaan Taiwan" dan merusak upaya menstabilkan hubungan Tiongkok-AS.
“Tiongkok akan mengambil tindakan balasan yang tegas dan semua tindakan yang diperlukan untuk dengan tegas mempertahankan kedaulatan nasional, keamanan, dan integritas teritorialnya,” tegas juru bicara Kemenlu Tiongkok.
Baca juga: Presiden Lai: 23 Juta Warga Taiwan Berhak Tentukan Masa Depan Sendiri