Deretan Faktor Sebabkan ICP September Naik Jadi USD90,17/Barel

Ilustrasi. Foto: Freepik

Deretan Faktor Sebabkan ICP September Naik Jadi USD90,17/Barel

Annisa Ayu Artanti • 10 October 2023 13:27

Jakarta: Rata-rata minyak mentah Indonesia pada bulan September 2023 mengalami peningkatan sebesar USD7,58 per Barel, dari dari USD82,59 per barel menjadi USD90,17 per barel.

"Penetapan ICP September 2023 sebesar USD90,17 per barel," tulis Keputusan Menteri ESDM Nomor 341.K/MG.03/DJM/2023 tentang Harga Minyak Mentah Bulan September 2023 dikutip dari laman Ditjen Migas, Selasa, 10 Oktober 202.

Tim Harga Minyak Mentah Indonesia dalam Executive Summary menyampaikan beberapa faktor yang memengaruhi peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional antara lain pemotongan produksi minyak secara sukarela akan dilanjutkan hingga akhir 2023 oleh Arab Saudi sebesar satu juta bph dan Rusia sebesar 300 ribu bph.

"Selain itu, peningkatan harga minyak mentah dipengaruhi juga oleh faktor permintaan minyak mentah global, kondisi perekonomian Tiongkok serta stok minyak dunia dan Amerika Serikat," ungkap tim.
 
Baca juga: Perang Israel-Palestina Masih Panas, Harga Minyak Dunia Naik Lagi

Permintaan minyak mentah global

Dari sisi permintaan minyak mentah global, IEA memperkirakan terdapat peningkatan proyeksi permintaan minyak dunia tahun 2023 hingga 2,2 juta bph menjadi 101,8 juta bph, dengan peningkatan permintaan minyak dunia pada semester II-2023 capai 1,5 juta bph dibandingkan Semester I 2023.

Sedangkan S&P Global Commodity Insights memperkirakan peningkatan permintaan minyak mengalami peningkatan pada Triwulan IV 2023 sebesar 2,8 juta bph.

Di samping itu, yang memengaruhi peningkatan harga minya dunia adalah kondisi perekonomian Tiongkok. Bank Sentral Tiongkok telah menurunkan Reserved Required Ratio sebesar 25 basis poin untuk meningkatkan aktivitas perekonomian Tiongkok yang kembali recover pasca National Energy Administration (NEA) China menyampaikan terdapat peningkatan konsumsi listrik Tiongkok sebesar 3,9 persen year on year (yoy) di Agustus 2023.

Crude Throughput Kilang Tiongkok berpotensi untuk kembali mengalami peningkatan pada September 2023. Berdasarkan Biro Statistik Nasionl Tiongkok, Crude Throughput Kilang Tiongkok capai 15,3 juta bph pada bulan Agustus 2023, meningkat 2,5 perse (month on month/mom).

Berdasarkan Administrasi Kepabeanan Umum Tiongkok, kumulatif impor minyak mentah Tiongkok capai 52,8 juta ton di Agustus 2023, meningkat 30,85 persen yoy dan 20,87 persen mom.

Sementara itu, mengenai stok minyak, EIA memperkirakan proyeksi penurunan stok minyak dunia sebesar 600 ribu bph pada triwulan III-2023 dan 200 ribu bph pada triwulan IV-2023.  

EIA juga menyampaikan stok Minyak Mentah komersial Amerika Serikat mengalami penurunan 6,6 juta barrel pada akhir September 2023 menjadi sebesar 421,7 Juta barel dibandingkan akhir Agustus 2023.

“Fakta lainnya, adalah terdapat penurunan ekspor minyak Rusia Agustus 2023 sebesar 150 ribu bph (mom) atau
570 ribu bph (yoy) menjadi 7,2 juta bph, serta terdapat potensi defisit minyak dunia hingga 3 juta bph pada triwulan IV-2023,” jelas tim.

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh peningkatan crude run rate Kilang di Korea Selatan selama bulan September 2023 yang naik hingga 0,4 juta bph dibandingkan akhir Agustus 2023, capai 2,7 juta bph pada akhir September 2023.

Berikut rincian harga rata-rata minyak mentah utama pada September 2023 dibandingkan Agustus 2023:

  • Dated Brent naik sebesar USD7,79 per bbl dari USD86,22 per bbl menjadi USD94,00 per bbl.
  • WTI (Nymex) naik sebesar USD8,11 per bbl dari USD81,32 per bbl menjadi USD89,43 per bbl.
  • Brent (ICE) naik sebesar USD7,48 per bbl dari USD85,10 per bbl menjadi USD92,59 per bbl.
  • Basket OPEC naik sebesar USD7,18 per bbl dari USD87,33 per bbl mejadi USD94,51 per bbl.
  • Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik sebesar USD7,58 per bbl dari USD82,59 per bbl menjadi USD90,17 per bbl.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)