Kotawaringin Timur Berpotensi Mengalami Bencana Banjir dan Karhutla

Ilustrasi--Banjir merendam Desa Hanjalipan Kecamatan Kota Besi, Kotawaringin Timur, Kalteng.

Kotawaringin Timur Berpotensi Mengalami Bencana Banjir dan Karhutla

Media Indonesia • 5 June 2024 12:23

Kotim: Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng) berpotensi mengalami dua bencana secara bersamaan yaitu banjir dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada tahun ini.

"Kami saat ini sedang bersiap menghadapi dua bencana sekaligus yaitu banjir dan karhutla, " kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng) Multazam K Anwar, Rabu, 5 Juni 2024.

Disampaikan, dua bencana itu berpotensi terjadi karena berdasarkan prakiraan BMKG wilayah Utara Kotim masih berpotensi hujan cukup tinggi atau dapat dikatakan tidak ada musim kemarau sepanjang tahun ini.

Sedangkan di wilayah tengah dan selatan, musim kemarau akan terjadi pada Agustus 2024 ini. Lanjutnya, wilayah utara itu mencakup Kecamatan Antang Kalang, Telaga Antang, Bukit Santuai dan Tualan Hulu. Karena masih berpotensi hujan tinggi maka bencana yang terjadi banjir.
 

Baca juga: BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

Sementara untuk wilayah tengah dan selatan seperti Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Baamang dan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut dan Teluk Sampit. Biasanya jika memasuki musim kemarau, wilayah tersebut sering terjadi karhutla.

"Meski kita berharap itu tidak terjadi, tapi bencana tidak pernah memberi kabar. Jadi kita harus siap menghadapi," ucapnya.

Ditambahkan, sebelumnya BPBD Kotim juga juga pernah menghadapi kondisi seperti ini. Bahkan 2 status tanggap bencana pernah terjadi bersamaan pada tahun 2022.

Lanjutnya, jika dua bencana tersebut terjadi secara bersamaan maka pihaknya harus melakukan penangan ekstra. Oleh sebab itu, BPBD Kotim akan meminta bantuan pihak terkait untuk memback up operasi penanganan atau penanggulangan bencana apabila diperlukan.

"Kami berharap masyarakat berharmonisasi dan kami imbau masyarakat jangan membuka lahan dengan cara dibakar. Membakar lahan emang ekonomis dan mudah namun dampaknya sangat besar dan akan menimbulkan kerusakan lingkungan," ucapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)