Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Foto: dok Medcom.id
Fetry Wuryasti • 15 January 2024 11:07
Jakarta: Pemerintah menetapkan anggaran belanja produktif untuk 2024 lebih rendah ketimbang realisasinya di 2023. Anggaran ini di antaranya, belanja barang yang hanya sebesar Rp410,9 triliun atau turun 1,72 persen dibandingkan realisasi 2023.
Kemudian, belanja modal yang sebesar Rp244,4 triliun atau turun 20,47 persen dari realisasi 2023 yang mencapai Rp307,3 triliun. Terakhir belanja infrastruktur yang dianggarkan sebesar Rp422,7 triliun atau turun 7,26 persen dari realisasi di 2023 yang sebesar Rp455,8 triliun.
"Dengan turunnya anggaran ini, tentu target pertumbuhan perekonomian yang sebesar lima persen di tahun ini akan terasa berat untuk tercapai," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus, Senin, 15 Januari 2024.
Hal ini bukan tanpa alasan. Belanja pemerintah sejauh ini berkontribusi cukup besar pada pertumbuhan perekonomian. Sebagai contoh, pada kuartal II-2023, kontribusi belanja pemerintah adalah sebesar 14 persen.
Lalu pada kuartal III-2023 kontribusi belanja pemerintah turun menjadi 5,6 persen, dan telah menyebabkan pertumbuhan ekonomi turun, dari 5,17 persen (yoy) di kuartal II-2023 menjadi 4,94 persen (yoy) di kuartal III-2023.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pecundangi Tiongkok hingga AS