Saham Asia Stabil Jelang Rilis beberapa Data Ekonomi Global

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Saham Asia Stabil Jelang Rilis beberapa Data Ekonomi Global

Annisa Ayu Artanti • 2 September 2024 08:55

Sydney: Pasar saham Asia memulai hari Senin dengan tenang karena para investor bersiap-siap dengan data yang akan keluar pekan ini, terutama pada data pekerjaan AS.

Data tersebut dapat menentukan apakah penurunan suku bunga yang diharapkan bulan ini akan dilakukan secara reguler atau super besar.

Melansir Channel News Asia, Senin, 2 September 2024 Hari libur di Amerika Serikat dan Kanada membuat likuiditas menjadi tipis, sementara kemenangan partai-partai sayap kanan dalam pemilihan umum di Jerman menambah ketidakpastian politik.
 

Baca juga: 

Pertumbuhan PDB AS Kuartal 2 Direvisi Naik Jadi 3,0%

Posisi dolar AS

Dolar AS bertahan pada kenaikan yang dibuat pada hari Jumat setelah angka belanja yang optimis membuat pasar memangkas peluang pelonggaran setengah poin dari Federal Reserve.

Kontrak berjangka 100 persen diprediksi untuk pemangkasan 25 basis poin pada 18 September, dan menyiratkan probabilitas 33 persen untuk 50 basis poin. Mereka juga memiliki 100 basis poin pemotongan yang diperkirakan terjadi pada bulan Desember, dan 120 basis poin untuk tahun 2025.

Sementara itu, Bank of Canada diperkirakan akan memangkas lagi pada hari Rabu, dengan pasar mengimplikasikan peluang 22 persen dari 50 basis poin.

Sedangkan, hal yang sangat penting bagi the Fed adalah laporan penggajian pada hari Jumat di mana para analis memperkirakan adanya kenaikan 165.000 pekerjaan dan penurunan tingkat pengangguran menjadi 4,2 persen.

“Risiko-risiko menjelang rilis data penting ini terlihat sangat asimetris karena laporan yang solid sangat tidak mungkin untuk menggagalkan pemangkasan pada bulan September,” kata ekonom Barclays, Christian Keller.

“Sebaliknya, laporan yang lemah kemungkinan akan memvalidasi narasi populer bahwa ekonomi dan pasar tenaga kerja AS sedang berada di tepi jurang, sehingga membutuhkan siklus pemangkasan yang cepat dan dalam, yang mengarah ke repricing tajam lainnya," lanjut dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)