Proses evakuasi korban erupsi Gunung Marapi di Sumatra Barat. Foto: Dok istimewa
Media Indonesia • 6 December 2023 23:27
Agam: Wakapolda Sumatra Barat, Brigjen Edi Mardianto, secara resmi menutup operasi SAR pencarian korban erupsi Gunung Marapi di Sumatra Barat, Rabu malam, 6 Desember 2023. Hal ini diputuskan seiring ditemukannya korban meninggal ke-23 bernama Siska Afrina pada pukul 15.30 WIB.
Siska dianggap sebagai korban meninggal terakhir dari para pendaki yang dinyatakan meninggal 23 orang. Edi juga memastikan jika kondisi gunung Marapi saat ini sudah clear.
"Malam ini evakuasi jenazah resmi kita hentikan, karena sudah lengkap dari laporan yang teridentifikasi. Dari 75 orang yang masuk manifes mendaki (terdaftar secara online), 52 selamat, 23 meninggal sudah teridentifikasi semua. Insya Allah tak ada tersisa lagi. Kalau ada yang lain, kita akan identifikasi lagi, apakah masuk dalam list 75 pendaki yang terdaftar. Nanti mereka bisa melapor ke Rumah Sakit Achmad Mochtar," kata Edi di Kabupaten Agam.
Edi menjelaskan kemungkinan adanya pendaki yang masuk dari pintu ilegal atau tidak terdata yang terjebak saat erupsi Marapi terjadi sudah terkonfirmasi tidak ada. Sehingga area puncak gunung saat ini sudah clear.
"Kita sudah sisir semua. Dari tim yang berjumlah 50 orang, setelah ditemukan jenazah terakhir, saya minta disterilkan di area yang sebelumnya belum disisir seperti Taman Edelwiss, sekitar Puncak Merpati, dan sekitar lapangan bola," jelasnya.
Untuk memastikan sudah steril area puncak, tim SAR yang diturunkan dengan skema 50 orang diperintahkan untuk menyisir wilayah-wilayah yang biasanya digunakan untuk kemping atau tegak tenda. Dia menambahkan meski evakuasi jenazah sudah dihentikan, namun erupsi masih terjadi.
Sehingga soal evakuasi dari dampak erupsi Marapi, diserahkan masyarakat. "Kita serahkan, mana wilayah yang mau hindari erupsi ini, ledakan, atau dampak yang lebih besar lagi. Sudah dilakukan periapan langkah yang dilakukan Kapolres, Dandim, dan Basarnas, serta masyarakat," ujarnya.