Siap-siap Lihat Hujan Meteor Orionid di Pertengahan Oktober

Hujan Meteor. Ilustrasi Medcom.id

Siap-siap Lihat Hujan Meteor Orionid di Pertengahan Oktober

Atalya Puspa • 7 October 2024 10:13

Jakarta: Bakal ada fenomena asteroid yang terjadi Oktober ini. Salah satunya, hujan meteor orionid yang diperkirakan mencapai puncaknya pada pertengahan Oktober setiap tahun.

Fenomena ini dianggap sebagai salah satu hujan meteor terindah tahun ini. Dilansir dari science.nasa.gov, meteor orionid dikenal karena kecerahan dan kecepatannya. Meteor ini bergerak cepat melaju dengan kecepatan sekitar 148.000 mph (66 km/s) ke atmosfer bumi. Meteor cepat dapat meninggalkan kereta bercahaya (serpihan puing pijar di belakang meteor) yang berlangsung selama beberapa detik hingga menit. 

Meteor cepat terkadang juga dapat berubah menjadi bola api. Orionid juga dibingkai oleh beberapa bintang paling terang di langit malam, yang memberikan latar belakang spektakuler untuk meteor yang mencolok ini.

Hujan meteor orionid akan berlangsung selama 2 Oktober sampai 7 November 2024, dan akan mencapai puncaknya pada 21 Oktober 2024. Saat puncak, diperkirakan akan muncul sebanyak 20 meteor per jam. 

Orionid dapat dilihat di belahan bumi utara dan selatan selama beberapa jam setelah tengah malam. Carilah area yang jauh dari kota atau lampu jalan. Persiapkan diri dengan membawa kantong tidur, selimut, atau kursi taman.
 

Baca juga: Fenomena Bediding Kembali Melanda Jawa Tengah

Berbaringlah telentang dengan kaki menghadap ke tenggara jika Anda berada di belahan bumi utara atau timur laut. Bagi yang berada di belahan bumi selatan, dan lihatlah ke atas, nikmati pemandangan langit sebanyak mungkin. 

Dalam waktu kurang dari 30 menit dalam kegelapan, mata Anda akan beradaptasi dan Anda akan mulai melihat meteor. Bersabarlah, pertunjukan ini akan berlangsung hingga fajar, jadi punya banyak waktu untuk melihatnya sekilas.

Titik radian atau titik di langit tempat Orionid muncul adalah konstelasi Orion. Orion juga merupakan asal nama hujan meteor ini: Orionid. Konstelasi yang menjadi asal nama hujan meteor hanya berfungsi untuk membantu pengamat menentukan hujan meteor mana yang mereka lihat pada suatu malam. Konstelasi bukanlah sumber meteor.

Nasa menyampaikan tidak boleh hanya melihat ke arah konstelasi Orion untuk melihat Orionid meteor tersebut terlihat di langit malam. Lebih baik untuk melihat Orionid dari sudut 45 hingga 90 derajat dari radian. 

Orionid akan tampak lebih panjang dan lebih spektakuler dari perspektif ini. Jika melihat langsung ke radian, akan melihat bahwa meteor tersebut pendek. Ini adalah efek perspektif yang disebut foreshortening.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)