budidaya hasil laut. Bontang. Istimewa
Al Abrar • 15 April 2025 01:32
Bontang: Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) terus mematangkan penyusunan peta potensi investasi, khususnya di kawasan peruntukan industri Bontang Lestari.
Kepala DPMPTSP Bontang, Aspiannur, mengatakan penyusunan peta potensi ini melibatkan tenaga ahli dari Unit Layanan Strategis Pembangunan Sumber Daya Berkelanjutan (ULS-PSDB) Universitas Mulawarman (Unmul). Menurutnya, tim tersebut dipilih karena bersifat independen dan berpengalaman dalam memetakan potensi investasi daerah.
“Laporan ini mengulas sektor-sektor yang bisa dikembangkan di Bontang, valuasi ekonominya, hingga kebutuhan pendukung industri. Ini akan menjadi panduan sekaligus daya tarik bagi investor,” ujar Aspiannur, Senin, 15 April 2025.
Ia menambahkan, pemerintah juga memberikan berbagai kemudahan dalam proses investasi, termasuk perizinan yang bisa diakses secara online serta jaminan kemudahan pelayanan dan kepastian keuntungan bagi investor.
Selain itu, banyak kemudahan yang diberikan untuk berinvestasi di Kota Bontang. Di antaranya dalam mengurus izin untuk investasi dapat dilakukan secara online, DPMPTSP juga menjamin investor mendapat keuntungan investasi.
“Kita lakukan seperti memberikan kemudahan pelayanan, bagaimana memberikan jaminan bahwa ketika investor menanamkan modalnya di Bontang juga mendapat keuntungan,” terangnya.
Ketua ULS-PSDB Unmul, Dr. Rachmad Budi Suharto, menjelaskan sejumlah sektor potensial yang dapat dikembangkan di Kawasan Bontang Lestari, antara lain sektor pertama adalah budidaya hasil laut. Wilayah laut Bontang yang luas dinilai cocok untuk pengembangan rumput laut dan industri pengalengan ikan. Keberadaan pelabuhan laut yang direncanakan akan memperkuat posisi kawasan ini dalam rantai pasok perikanan.
Selanjutnya, sektor pengolahan karet alam juga menjadi perhatian. Karet yang melimpah di Kalimantan Timur dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai tinggi seperti ban, sepatu, dan alat olahraga. Bontang Lestari telah disiapkan untuk mendukung aktivitas industri ini.
Sektor pergudangan pun menawarkan prospek cerah. Pemerintah telah menyiapkan lahan khusus untuk kawasan pergudangan, yang akan mendukung kelancaran distribusi barang dan memperkuat logistik daerah.
Untuk sektor properti, kawasan ini dinilai strategis untuk pengembangan perumahan karena letaknya yang dekat dengan pusat pemerintahan serta kepadatan penduduk yang masih rendah.
Potensi lain datang dari sektor produksi dan pengolahan garam. Letaknya yang berbatasan langsung dengan laut membuat kawasan ini sangat cocok untuk industri garam, yang dibutuhkan di berbagai sektor, termasuk pangan dan farmasi.
Pembangunan pabrik soda ash oleh salah satu perusahaan pupuk nasional diprediksi akan membuka peluang bagi tumbuhnya industri turunan seperti deterjen, kaca, dan keramik.
Terakhir, potensi pengembangan sarana olahraga dan rekreasi juga terbuka luas. Fasilitas seperti stadion dan gedung olahraga bisa menjadi pusat kegiatan sport tourism serta pembinaan atlet muda.
Selain memetakan potensi, kajian tersebut juga menyertakan analisis SWOT. Kawasan Bontang Lestari dinilai memiliki kekuatan sebagai pusat industri dan destinasi wisata baru, namun tetap menghadapi tantangan, seperti infrastruktur yang masih perlu ditingkatkan dan rendahnya partisipasi UMKM.
“Kawasan ini masih membutuhkan investasi besar dan proses jangka panjang. Lahan pun belum seluruhnya dibebaskan. Namun secara regulasi, kawasan ini sangat menjanjikan dan layak dikembangkan,” ujar Rachmad.
Ia mendorong Pemerintah Kota Bontang untuk lebih aktif dalam mengelola aset daerah serta mempercepat koordinasi lintas instansi, seperti Dinas Perhubungan, PT KIB, dan Baperida, guna memperlancar proses investasi.
Dengan sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan dunia usaha, kawasan ini diyakini mampu menjadi motor penggerak ekonomi di Kalimantan Timur.