Berencana Tanam Rp130 T di AS, Danantara Prioritaskan Investasi Domestik

CEO Danantara sekaligus Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani/Metro TV/Kautrsar

Berencana Tanam Rp130 T di AS, Danantara Prioritaskan Investasi Domestik

Kautsar Widya Prabowo • 22 July 2025 19:53

Jakarta: Menteri Investasi sekaligus CEO BPI Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menegaskan fokus utama investasi Danantara tetap berada di dalam negeri. Meskipun, lembaga tersebut berencana menanamkan modal Rp130 triliun di Amerika Serikat.

"Komposisi investasinya adalah 80 persen di Indonesia dan 20 persen di luar negeri," ujar Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Juli 2025.

Pernyataan itu disampaikan Rosan menanggapi rencana pembangunan 17 kilang minyak modular, di Amerika Serikat. Rencana tersebut merupakan bagian dari kesepakatan tarif impor antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Prabowo Subianto.

Rosan menjelaskan pihaknya masih mengevaluasi seluruh rencana investasi secara menyeluruh. Ia menekankan bahwa Indonesia tetap menjadi prioritas utama.
 

Baca: Rosan Roeslani Sebut Total Investasi 2024 Melampaui Target, Sentuh Rp90,1 Triliun
 

"Ya, kami evaluasi semua investasi. Tapi tentu, kami akan mengevaluasi yang di Indonesia terlebih dahulu," katanya.

Ia menambahkan bahwa kriteria utama dalam setiap keputusan investasi bukan hanya lokasi, tetapi juga manfaat konkret yang dapat diperoleh Indonesia. Baik dari sisi teknologi maupun penciptaan lapangan kerja.

"Yang penting bagi kami adalah bagaimana investasi itu dapat membawa alih teknologi dan menciptakan lapangan pekerjaan," ujar Rosan.

Selain itu, ia menegaskan bahwa setiap proyek juga harus memberikan tingkat pengembalian (return) yang sesuai dengan target perusahaan.

"Juga tentunya yang penting adalah return-nya sesuai dengan benchmark yang kita bikin yaitu di atas cost of capital. Jadi kita lihat semua," tutupnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)