Harga Emas Dunia Kinclong Lagi

Emas batangan. Foto: dok MIND ID.

Harga Emas Dunia Kinclong Lagi

Eko Nordiansyah • 13 March 2025 09:20

Jakarta: Harga emas dunia naik tidak terpengaruh oleh tingginya imbal hasil obligasi pemerintah AS dan penguatan dolar AS. Emas naik di atas USD2.930 seiring permintaan safe haven mengatasi kenaikan imbal hasil AS

Dilansir dari FXStreet, Kamis, 13 Maret 2025, XAU/USD diperdagangkan dengan kenaikan 0,63 persen dan berada di USD2.933 setelah laporan inflasi AS yang lebih lemah dari yang diproyeksikan.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) mengungkapkan inflasi konsumen di Amerika Serikat (AS) sedikit menurun pada bulan Februari. Namun, para investor tetap skeptis terhadap perbaikan tersebut karena tarif agresif pada impor AS dapat memicu putaran inflasi kedua.

Data Februari meningkatkan peluang Federal Reserve (The Fed) mungkin memangkas suku bunga tiga kali pada 2025. Namun, pejabat The Fed, yang dipimpin oleh Ketua Jerome Powell, menyatakan mereka tidak hanya melihat satu bulan data.

Sementara itu, imbal hasil Treasury AS naik di tengah kekhawatiran bahwa perang dagang global dapat mendorong harga lebih tinggi. Akibatnya, Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang, naik 0,14 persen menjadi 103,55.
 

Baca juga: 

Kekhawatiran Investor Mereda, Wall Street Ditutup Bervariasi



(Ilustrasi emas. Foto: Freepik)

Penerapan tarif 25 persen

Pada Rabu, tarif 25 persen AS pada baja dan aluminium mulai berlaku tengah malam saat Presiden AS Donald Trump berjuang untuk mengurangi defisit perdagangan dengan menerapkan bea pada impor.

Logam yang tidak memberikan imbal hasil ini siap untuk melanjutkan rally-nya, meskipun ada kemajuan dalam gencatan senjata antara Ukraina dan Rusia.

World Gold Council (WGC) mengungkapkan bahwa bank sentral terus membeli Emas. Bank Rakyat Tiongkok (PBoC) dan Bank Nasional Polandia (NBP) menambah 10 dan 29 ton dalam dua bulan pertama tahun 2025, masing-masing.

Dengan latar belakang ini, Emas siap untuk menguji level USD2.950. Para trader akan memperhatikan rilis Indeks Harga Produsen (IHP) AS untuk bulan Februari, Klaim Tunjangan Pengangguran Awal, dan Sentimen Konsumen Universitas Michigan (UoM).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)