Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. Metrotvnews.com/ Roni Kurniawan
Bandung: Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Semester I Tahun 2025 mencatat indeks kepuasan terhadap pelayanan publik Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mencapai 89,09. Angka tersebut naik dibandingkan tahun sebelumnya pada 88,33.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengatakan hasil survei tersebut menjadi cermin kehadiran birokrasi untuk memberikan pelayanan bagi waga.
"Survei ini adalah cermin sejauh mana kinerja birokrasi kita benar-benar hadir dan dirasakan manfaatnya oleh warga. Bukan hanya sebagai laporan, tetapi sebagai alat ukur kemajuan pelayanan publik," kata Farhan di Bandung, Kamis, 30 Oktober 2025.
Baca Juga :
Farhan menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran perangkat daerah, kecamatan, dan unit layanan publik yang terus berupaya menjaga mutu layanan kepada masyarakat. Pencapaian tersebut, lanjut Farhan, merupakan kerja keras sehingga menghadirkan pelayanan yang baik bagi warga.
"Angka 89,09 ini bukti kerja keras kita semua dalam menghadirkan pelayanan yang lebih cepat, ramah, dan profesional," jelas Farhan.
Farhan menjelaskan hasil survei menunjukkan kompetensi dan perilaku petugas layanan publik masih menjadi kekuatan utama Pemkot Bandung.
Namun Farhan juga menyoroti beberapa tantangan besar yang masih harus diatasi, di antaranya prosedur layanan yang masih panjang dan berlapis, kecepatan layanan yang belum konsisten saat beban meningkat, mekanisme pengaduan masyarakat yang belum sepenuhnya responsif dan isu-isu perkotaan seperti sampah, banjir, kemacetan, dan kualitas udara yang masih menjadi perhatian utama warga.
"Empat isu ini tidak bisa ditangani secara parsial. Kita butuh sinergi lintas OPD, kerja wilayah yang adaptif, dan kolaborasi nyata dengan masyarakat," kata Farhan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Wali Kota Farhan menegaskan lima arah strategis bagi seluruh jajaran Pemkot Bandung yaitu gunakan hasil SKM sebagai dasar kebijakan.
Setiap OPD wajib menindaklanjuti hasil survei dengan rencana aksi perbaikan yang terukur dan terpantau, percepat dan efisienkan layanan publik.
"Gunakan teknologi digital seperti tanda tangan elektronik dan antrean daring agar warga tak perlu datang berulang kali ke kantor," ungkap Farhan.
Selain itu, perbaiki sistem pengaduan masyarakat pada semua kanal seperti Lapor!, WhatsApp, dan 112 akan diintegrasikan dalam satu platform dengan waktu tanggapan maksimal H+1.
Farhan pun menginginkan jajaran Pemkot Bandung untuk menangani isu-isu prioritas kota secara nyata. Farhan mengaku, pemkot berkomitmen mewujudkan Bandung yang unggul, terbuka, amanah, maju, dan agamis, dengan pemerintahan yang berorientasi melayani serta berkelanjutan serta membangun budaya kerja yang berempati dan berorientasi hasil.
"Saya ingin ASN Kota Bandung tidak hanya bekerja sesuai prosedur, tetapi juga bekerja dengan hati. Melayani dengan niat tulus, dan menjadikan kepuasan warga sebagai ukuran keberhasilan," ujar Farhan.