Deretan 8 Gempa Besar di Sumatra: Dari Aceh hingga Bengkulu

Rumah rusak akibat gempa di Bengkulu. (Metro TV)

Deretan 8 Gempa Besar di Sumatra: Dari Aceh hingga Bengkulu

Riza Aslam Khaeron • 23 May 2025 12:05

Jakarta: Pulau Sumatra kembali diguncang gempa. Pada Jumat, 23 Mei 2025, pukul 02.53 WIB, gempa bermagnitudo 6,3 mengguncang wilayah Bengkulu. BMKG melaporkan bahwa pusat gempa berada di laut, 43 km barat daya Bengkulu, dengan kedalaman 10 km. Guncangan terasa cukup kuat di sejumlah wilayah.

Gempa ini mengingatkan masyarakat akan riwayat panjang gempa-gempa besar yang melanda daratan Sumatra—sebuah kawasan yang dilintasi oleh Sesar Besar Sumatra sepanjang 1.900 kilometer. Wilayah ini telah mengalami berbagai gempa merusak sejak puluhan tahun silam, mulai dari Lampung, Jambi, Sumatera Barat, hingga Aceh.

Masing-masing kejadian mencatatkan korban jiwa, kerusakan bangunan, dan trauma sosial yang mendalam. Berikut ini deretan gempa besar yang pernah mengguncang daratan Sumatra.
 

Gempa Liwa 1994: 207 Orang Tewas dalam Sekejap

Pada Rabu, 16 Februari 1994, sebuah gempa bermagnitudo 7,0 mengguncang wilayah Liwa, Lampung Barat. Gempa ini merupakan salah satu gempa darat paling merusak dalam sejarah Indonesia.

Sedikitnya 207 orang tewas dan lebih dari 2.000 orang terluka akibat gempa dahsyat ini. Ribuan rumah runtuh, tanah longsor terjadi, dan kebakaran melanda wilayah yang terkena dampak. Sebanyak 75.000 warga kehilangan tempat tinggal.
 

Kerinci 1995: 84 Tewas, Ribuan Bangunan Runtuh

Setahun kemudian, pada Sabtu, 7 Oktober 1995, gempa magnitudo 6,8 menghantam Kabupaten Kerinci, Jambi. Guncangan terasa hingga Padang dan sekitarnya.

Sebanyak 84 orang meninggal, sekitar 558 luka berat dan 1.310 luka ringan. Lebih dari 7.000 rumah dan bangunan rusak atau roboh.
 

Gempa Aceh 2004: Guncangan Laut yang Mengubah Sejarah

Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia pada Minggu, 26 Desember 2004, menjadi bencana paling mematikan dalam sejarah Indonesia modern. Gempa bermagnitudo 9,1–9,3 terjadi di bawah laut, sekitar 150 km barat laut Aceh, dengan kedalaman sekitar 30 km.

Tsunami yang ditimbulkan menerjang pesisir barat Sumatra dan menewaskan lebih dari 220.000 orang di Indonesia, serta merusak ratusan ribu bangunan. Dampaknya menjalar ke 14 negara di Samudra Hindia dan menyebabkan gelombang perubahan global dalam sistem peringatan dini bencana.
 

Solok 2007: Dua Gempa Berturut-turut dan Puluhan Korban

Selasa, 6 Maret 2007, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, diguncang dua gempa besar berturut-turut dengan magnitudo 6,4 dan 6,3. Getaran terasa hingga Malaysia dan Singapura.

Dilaporkan 68 orang tewas dan lebih dari 460 orang luka-luka akibat tertimpa bangunan runtuh. Ribuan rumah di Tanah Datar, Solok, dan Kota Padang mengalami kerusakan berat.
 
Baca Juga:
Gempa Bengkulu, 34 Unit Rumah Rusak
 

Aceh Tengah 2013: Guncangan Mematikan di Pegunungan Gayo

Pada Selasa, 2 Juli 2013, pukul 14.37 WIB, gempa magnitudo 6,2 mengguncang Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Sedikitnya 39 orang tewas dan 420 orang terluka. Tanah longsor menutup akses jalan dan ribuan rumah rusak di sekitar Kota Takengon.
 

Pidie Jaya 2016: Seratus Korban Jiwa di Tengah Malam

Gempa besar kembali mengguncang Aceh pada Rabu dini hari, 7 Desember 2016. Gempa bermagnitudo 6,5 itu berpusat di Pidie Jaya.

Tercatat 104 orang meninggal dunia dan 857 orang luka-luka. Lebih dari 11.000 bangunan (rumah, toko, masjid, jembatan) mengalami kerusakan.
 

Pasaman Barat 2022: Gempa Guncang Pegunungan

Jumat, 25 Februari 2022, pukul 08.39 WIB, gempa magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Pasaman Barat dan Pasaman, Sumbar. Episentrum gempa berada di darat dan menimbulkan kerusakan luas.

Sedikitnya 11 orang meninggal dan 4 orang hilang. Lebih dari 13.000 warga mengungsi. Kerusakan paling parah terjadi di Nagari Kajai dan Talu.
 

Tapanuli Utara 2022: Rumah dan Rumah Ibadah Runtuh

Sabtu, 1 Oktober 2022, pukul 02.28 WIB, gempa magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Tarutung, Tapanuli Utara.

Sedikitnya 1.316 rumah dan 72 rumah ibadah dilaporkan rusak. Satu orang meninggal dunia dan belasan lainnya luka-luka akibat tertimpa bangunan.

Gempa-gempa besar di atas menunjukkan bahwa daratan Sumatra menyimpan potensi seismik yang sangat aktif. Dari Liwa hingga Bengkulu, guncangan dahsyat terus menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan bencana. Pemetaan sesar aktif, bangunan tahan gempa, dan edukasi publik menjadi krusial untuk menyelamatkan nyawa di masa depan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)