Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, mengunjungi korban di Rumah Sakit PMI di Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Minggu, 7 September 2025. Dokumentasi/ Humas Pemkab Bogor
Media Indonesia • 8 September 2025 06:21
Bogor: Korban meninggal akibat runtuhnya bangunan dua lantai Madrasah Assoibiyah, di Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bertambah.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, per Minggu malam, sekitar pukul 21.30 WIB, korban meninggal bertambah satu orang menjadi total empat orang.
"Update laporan saat ini korban meninggal dunia menjadi empat orang," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, dalam keterangan tertulis dikutip, Senin, 8 September 2025.
Keempat korban masing atas nama Irni Susanti (RS Medika Dramaga) warga Kampung Ciapus, RT 05/04, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas. Kedua atas nama Ulan (RS PMI), warga Kp Ciapus, RT 02/01, Desa Sukaluyu, Kecamatan Tamansari. Ketiga Nurhayati (RS PMI), warga Kampung Kompas, RT 02/01, Desa Sukaluyu, Kecamatan Tamansari, dan keempat Yuli (RS Ummi), Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas.
Untuk korban luka-luka juga dilaporkan bertambah. Jumlahnya lebih dari 80 orang yang kini masih dalam perawatan tersebar di rumah sakit yang ada di Kabupaten Bogor dan di Kota Bogor, serta sejumlah fasilitas kesehatan lainnya.
Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, mengunjungi korban yang tengah mendapat perawatan di Rumah Sakit PMI di Jalan Pajajaran, Kota Bogor.
Ade menyampaikan rasa prihatin dan duka cita mendalam atas musibah yang menyebabkan adanya korban jiwa dan luka-luka.
"Kami turut prihatin dan berduka cita atas musibah ini. Saya ditugaskan untuk melihat langsung kondisi saudara-saudara kita yang sedang dirawat di rumah sakit, sementara Pak Bupati meninjau langsung ke lokasi kejadian dan rumah duka," jelas Ade.
Ade menegaskan seluruh biaya perawatan pasien akan ditanggung Pemerintah Kabupaten Bogor, sesuai arahan Bupati Bogor. Oleh karena itu, kepada pihak keluarga tidak perlu khawatir dengan beban biaya.
"Yang terpenting, para korban ditangani dengan sebaik-baiknya. Pemerintah Kabupaten Bogor memastikan seluruh kebutuhan pasien dan keluarga terdampak akan diperhatikan," jelas Ade.