Kota Nagasaki di Jepang terkena serangan bom atom pada 9 Agustus 1945. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 9 August 2025 18:07
Nagasaki: Wali Kota Nagasaki, Shiro Suzuki, menyerukan diakhirinya perang yang tengah berkecamuk di berbagai belahan dunia, pada peringatan 80 tahun serangan bom atom Amerika Serikat yang menghancurkan kota tersebut.
“Konflik di seluruh dunia semakin memanas dalam lingkaran setan konfrontasi dan perpecahan,” kata Suzuki dalam Deklarasi Perdamaian pada upacara khidmat untuk mengenang peristiwa itu, Sabtu, 9 Agustus 2025.
“Jika kita terus berada di jalur ini, kita akan mendorong diri kita sendiri ke dalam perang nuklir,” lanjut dia, seperti dikutip dari BBC.
Serangan AS ke Jepang pada 9 Agustus 1945, yang menurut sejumlah analis mempercepat berakhirnya Perang Dunia II, menewaskan sekitar 74.000 orang. Dalam tahun-tahun setelahnya, banyak penyintas menderita leukemia atau efek parah lainnya akibat radiasi.
Upacara peringatan di Nagasaki berlangsung beberapa hari setelah peringatan bom atom pertama di Hiroshima pada 6 Agustus 80 tahun lalu yang menewaskan sekitar 140.000 orang. Bom di Nagasaki, yang lebih besar dan lebih kuat, menghancurkan seluruh komunitas dalam hitungan detik.
Peringatan di kota yang telah dibangun kembali itu diawali dengan hening cipta. Dua lonceng katedral di Nagasaki juga dibunyikan secara bersamaan untuk pertama kalinya sejak serangan, sebagai pesan perdamaian bagi dunia.
Sebagai bagian dari upacara, dilakukan persembahan air, sebuah gestur simbolis untuk mengenang korban yang pada 80 tahun lalu, dengan kulit terbakar akibat ledakan, memohon air untuk diminum. Peserta dari berbagai generasi, termasuk perwakilan penyintas, memberikan persembahan air sebagai penghormatan bagi mereka yang tewas dalam “api nuklir”.
“Pada 9 Agustus 1945, bom atom dijatuhkan di kota ini,” kata Suzuki. “Kini, 80 tahun setelah hari itu, siapa yang bisa membayangkan dunia menjadi seperti sekarang? Segeralah hentikan pertikaian di mana kekuatan dibalas dengan kekuatan.”