ASEAN dan Jepang Perkuat Kemitraan di Tengah Fragmentasi Global

Sekretaris Jenderal ASEAN Dr. Kao Kim Hourn. Foto: Metrotvnews.com

ASEAN dan Jepang Perkuat Kemitraan di Tengah Fragmentasi Global

Fajar Nugraha • 11 November 2025 18:52

Jakarta: Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan fragmentasi ekonomi global, ASEAN dan Jepang menegaskan komitmen mereka untuk memperkuat kerja sama strategis kawasan melalui pendekatan co-creation. Kerja sama tersebut menjadi kolaborasi lintas sektor yang menekankan adaptasi bersama terhadap perubahan geoekonomi dunia.

Pesan tersebut mengemuka dalam ASEAN–Japan Symposium bertajuk “Co-creation in an Era of Geoeconomics” yang diselenggarakan di ERIA Digital Innovation and Sustainable Economic Centre, Jakarta.

Sekretaris Jenderal ASEAN Dr. Kao Kim Hourn menekankan bahwa kemitraan antara ASEAN dan Jepang kini memasuki fase yang lebih strategis, di mana kerja sama ekonomi tidak hanya berorientasi pada perdagangan dan investasi, tetapi juga pada ketahanan kawasan dalam menghadapi disrupsi global.

“Co-creation telah menjadi bentuk baru adaptasi strategis, cara untuk membangun ketahanan melalui kemitraan di tengah krisis yang tumpang tindih dan ketergantungan global yang semakin kompleks,” ujar Sekjen Kao dalam sambutannya, Selasa, 11 November 2025.

Sekjen Kao juga menyebut ASEAN sebagai kawasan yang tetap menjadi “pilar stabilitas” di tengah gejolak ekonomi dunia. Berdasarkan data yang ia kutip dari International Monetary Fund (IMF), ekonomi ASEAN kini telah melampaui USD4 triliun dan menempati posisi sebagai kekuatan ekonomi keempat terbesar di dunia. Pada 2025, kawasan ini diproyeksikan tumbuh 4,2 persen, jauh di atas rata-rata global sebesar 2,8 persen.

“Angka-angka ini menceritakan kisah ketahanan yang dibangun melalui kebijakan yang kuat, solidaritas regional, dan kepercayaan bisnis yang terus tumbuh,” tambah Sekjen Kao.

Ia juga menyoroti bahwa lebih dari 60 persen perusahaan di kawasan berencana memperluas investasi mereka di ASEAN. Hal ini, menurutnya, mencerminkan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap daya saing kawasan serta potensi jangka panjangnya di rantai pasok global.

“Kemitraan jangka panjang dengan Jepang telah memperkuat posisi ASEAN dalam konektivitas, pembangunan sumber daya manusia, dan transformasi hijau,” pungkas Sekjen Kao.

Komitmen pembangunan ekonomi kawasan

Pandangan senada disampaikan oleh Dr. Aladdin D. Rillo, Managing Director for Policy Design and Operations di Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA). Ia menilai bahwa ketahanan ekonomi kawasan harus dibangun melalui penguatan sistem perdagangan multilateral, rantai pasok yang tangguh, dan kolaborasi dalam bidang digitalisasi serta keberlanjutan.

“Ketahanan rantai pasok tidak hanya soal menjaga arus perdagangan, tetapi memastikan bahwa jaringan produksi regional mampu mendukung investasi dan kualitas produksi di kawasan,” ujar Dr. Rillo dalam sambutannya.



Dr. Rillo juga menekankan pentingnya penerapan kebijakan yang adaptif di tengah fragmentasi global. Menurutnya, ASEAN dan Jepang perlu memperkuat kerja sama dalam dua bidang utama: transformasi digital dan pembangunan berkelanjutan.

“Digitalisasi dan keberlanjutan adalah dua sumber utama ketahanan ekonomi di kawasan. Kita harus memastikan ekosistem digital yang tangguh, terutama terhadap ancaman siber, sambil membangun ekonomi yang hijau dan inklusif,” tambah Dr. Rillo.

Dalam konteks digitalisasi, Dr. Rillo menilai peta jalan kecerdasan buatan (AI Roadmap) yang disepakati pada KTT ASEAN–Jepang terakhir merupakan langkah strategis untuk memperkuat kerja sama teknologi. Sementara di bidang keberlanjutan, ia menekankan pentingnya implementasi peta jalan harga karbon dan rencana pengembangan kendaraan listrik di kawasan.

“Pada akhirnya, semua inisiatif ini tidak akan berarti tanpa implementasi yang nyata. Kemitraan ASEAN–Jepang harus lebih pragmatis, menghasilkan kebijakan yang konkret dan berdampak langsung bagi masyarakat,” tutupnya.

Simposium ini menjadi bagian dari peringatan 50 tahun kemitraan ASEAN–Jepang yang kini ditingkatkan menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif, menandai fase baru kolaborasi yang menempatkan kedua pihak sebagai mitra utama dalam menjaga stabilitas, inovasi, dan pertumbuhan inklusif di Indo-Pasifik.

(Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)