Suasana Singapura saat malam hari ketika ada pameran. Foto: HeritageSG/Channel News Asia
Jakarta: Di tengah meningkatnya konflik bersenjata, polarisasi politik, dan menurunnya kepercayaan publik terhadap pemerintah di seluruh dunia, hasil Gallup Global Safety Report 2025 justru menunjukkan hal mengejutkan: masyarakat dunia merasa lebih aman dibandingkan dua dekade terakhir.
Temuan ini menantang pandangan umum tentang arti sebenarnya dari rasa aman. Berdasarkan lebih dari 145 ribu wawancara di 144 negara, laporan tersebut menegaskan bahwa rasa aman tidak semata ditentukan oleh situasi global, melainkan oleh hal-hal yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari seperti kekuatan lembaga negara, keandalan infrastruktur, dan kesehatan sosial masyarakat.
Laporan Gallup 2025 memberikan gambaran global yang jarang terlihat tentang bagaimana persepsi keamanan terus berkembang di berbagai negara. Hasil survei tersebut juga menyoroti sepuluh negara di dunia yang warganya paling merasa aman berjalan sendirian di malam hari, yaitu:
- Singapura – 98%
- Tajikistan – 95%
- Tiongkok – 94%
- Oman – 94%
- Arab Saudi – 93%
- Hong Kong (SAR Tiongkok) – 91%
- Kuwait – 91%
- Norwegia – 91%
- Bahrain – 90%
- Uni Emirat Arab – 90%
Negara-negara yang menempati peringkat teratas tersebut memiliki kesamaan dalam hal stabilitas, penegakan hukum yang kuat, dan sistem sosial yang tertata. Di Singapura, Tiongkok, dan sebagian besar kawasan Teluk, rasa aman tumbuh dari pemerintahan yang terpusat, kehadiran aparat keamanan yang terlihat, serta investasi besar pada infrastruktur dan pengawasan publik. Kehadiran otoritas menjadi bagian dari keseharian masyarakat, menciptakan rasa keteraturan dan kepastian yang membuat warga merasa nyaman meski berjalan sendirian pada malam hari.
Namun, di negara seperti Norwegia, fondasi rasa aman terbentuk dengan cara berbeda. Keamanan di sana tidak semata bergantung pada pengawasan ketat, melainkan pada kepercayaan sosial yang tinggi dan kohesi komunitas. Warga Norwegia percaya bahwa sesama anggota masyarakat akan bertindak secara bertanggung jawab dan mematuhi hukum. Hal ini menunjukkan bahwa keamanan bukan hanya ketiadaan kejahatan, tetapi juga hasil dari sistem sosial dan institusional yang meyakinkan masyarakat bahwa lingkungan mereka dapat dipercaya.
Keamanan di Timur Tengah
Salah satu temuan paling menarik dari laporan tahun ini adalah dominasinya negara-negara Teluk dalam daftar sepuluh besar dunia. Oman, Arab Saudi, Kuwait, Bahrain, dan Uni Emirat Arab menunjukkan bahwa keamanan kini menjadi bagian penting dari identitas kawasan tersebut. Selain dikenal karena pembangunan cepat dan ekonomi yang maju, negara-negara Teluk kini juga diakui karena stabilitas dan konsistensi dalam menjaga keamanan publik.
Bagi penduduk lokal maupun ekspatriat, kondisi ini menjadi alasan utama mengapa kawasan Teluk terus menarik minat untuk tinggal dan bekerja. Walaupun dasar sistem keamanan di kawasan tersebut berbeda dengan negara-negara Skandinavia, hasilnya sama: rasa percaya terhadap lingkungan dan stabilitas sosial yang tinggi.
Laporan
Gallup Global Safety Report 2025 menegaskan bahwa keamanan tidak hanya bergantung pada kebijakan atau hukum, tetapi juga pada kepercayaan sosial dan efektivitas institusi. Negara-negara seperti Singapura dan Norwegia menunjukkan bahwa baik sistem yang berbasis pengawasan maupun sistem yang dibangun atas dasar kepercayaan dapat sama-sama menciptakan rasa aman yang kuat.
Temuan ini menjadi pengingat bahwa di tengah dunia yang penuh ketidakpastian, rasa aman tetap bisa tercapai jika masyarakat, pemerintah, dan sistem sosial bekerja selaras dalam menjaga kepercayaan dan keteraturan.
(Keysa Qanita)