Jakarta: Hari ini menandai dimulainya bulan Muharam, bulan pertama dalam kalender Hijriah yang memiliki makna mendalam dan keistimewaan tersendiri bagi umat Islam di seluruh dunia.
Di bulan yang penuh keberkahan ini, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan yang sesuai sunah Rasulullah SAW, karena Muharam menyimpan banyak keutamaan dan pelajaran spiritual.
Dilansir dari NU Online, amalan-amalan dalam bulan Muharam yang dianjurkan ini dituliskan dalam kitab Kanzun Naja was Surur Fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur karya Syekh Abdul Hamid yang berbunyi:
"Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, salatlah, sambung silaturahmi, ziarah orang alim, menjenguk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1000 kali”.
12 Amalan Bulan Muharam
Bulan Muharam termasuk salah satu dari empat bulan haram (suci) dalam Islam. Pada bulan ini, umat Muslim sangat dianjurkan memperbanyak amal kebaikan. Berikut adalah beberapa amalan yang dapat dilakukan:
1. Menunaikan Salat
Salat wajib tentu harus dijaga setiap saat, namun di bulan Muharam sangat dianjurkan untuk menambah salat sunnah, seperti salat tahajud, dhuha, dan rawatib. Amalan ini dapat mendekatkan diri kepada Allah dan memperbanyak pahala.
2. Puasa Sunah
Salah satu amalan utama di bulan Muharam adalah puasa, terutama:
- Puasa Asyura (10 Muharam): Menghapus dosa setahun yang lalu.
- Puasa Tasu’a (9 Muharam): Untuk menyelisihi kaum Yahudi yang hanya berpuasa di tanggal 10.
Rasulullah SAW bersabda: "
Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharam." (HR. Muslim)
3. Menyambung Silaturahmi
Mempererat hubungan dengan keluarga, saudara, dan sahabat termasuk amalan yang sangat dianjurkan. Silaturahmi memperpanjang umur, memperluas rezeki, dan menghapus dosa.
4. Bersedekah
Sedekah pada bulan-bulan haram seperti Muharam sangat dianjurkan karena nilai pahalanya dilipatgandakan. Membantu sesama adalah bentuk kasih sayang yang membawa berkah.
5. Mandi (ghusl)
Beberapa ulama menyarankan mandi sunah di hari Asyura (10 Muharam) sebagai bentuk kesucian lahir dan batin. Meskipun tidak wajib, hal ini dianalogikan seperti mandi pada hari raya.
6. Memakai Celak Mata (Kuhul)
Memakai celak mata termasuk sunnah Nabi SAW, dan di beberapa riwayat, disebutkan bahwa memakai celak di hari Asyura memiliki keutamaan tertentu. Namun, perlu diperhatikan bahwa keutamaan ini masih menjadi perdebatan di kalangan ulama karena derajat hadisnya.
7. Berziarah Kubur
Ziarah ke makam orang tua, ulama, atau kerabat menjadi momen untuk mengingat kematian dan memperbanyak doa bagi mereka. Ini juga bisa menjadi sarana muhasabah diri.
8. Menjenguk Orang Sakit
Menjenguk orang sakit adalah amalan sosial yang sangat dianjurkan. Rasulullah menyebut bahwa barangsiapa menjenguk saudaranya yang sakit, ia berada dalam rahmat Allah hingga kembali ke rumah.
9. Menambah Nafkah Keluarga
Memberi nafkah yang lebih kepada keluarga di hari Asyura khususnya, disebut dalam beberapa riwayat sebagai sebab diluaskan rezekinya sepanjang tahun.
10. Memotong Kuku
Memotong kuku adalah bagian dari menjaga kebersihan dan sunah fitrah. Melakukannya di bulan Muharam sebagai bentuk kebersihan diri dalam menyambut tahun baru Islam.
11. Mengusap Kepala Anak Yatim
Mengusap kepala anak yatim adalah simbol kasih sayang dan empati. Rasulullah menyebut amalan ini sebagai bentuk perhatian sosial yang sangat bernilai di mata Allah.
12. Membaca Surat Al-Ikhlas 1.000 Kali
Membaca surat Al-Ikhlas berulang kali di bulan Muharam, khususnya pada hari Asyura, merupakan amalan yang dipercaya dapat mendatangkan banyak kebaikan. Meski tidak ada riwayat shahih tentang jumlah pastinya, membaca Al-Ikhlas secara umum memiliki keutamaan besar.