Optimalkan Negosiasi, Pemerintah Upayakan Penurunan Tarif Trump

Juru Bicara Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto. MI/Naufal Zuhdi

Optimalkan Negosiasi, Pemerintah Upayakan Penurunan Tarif Trump

Naufal Zuhdi • 9 July 2025 15:42

Jakarta: Juru Bicara Kementerian Koordinator  (Kemenko) Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto menyatakan setelah menerima surat dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto atas izin Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto berangkat ke AS untuk melakukan negosiasi terkait dengan tarif yang diberikan kepada Indonesia sebesar 32 persen.

"Kehadiran pak Menko bertemu dengan pihak-pihak yang selama ini negosiasi merupakan respons dari pemerintah Indonesia dari surat Trump," ucap Haryo di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Rabu, 9 Juli 2025.

Haryo menegaskan, pemerintah Indonesia masih memiliki ruang untuk merespons keputusan pengenaan tarif yang akan berlaku pada 1 Agustus 2025.

"Pemerintah akan mengoptimalkan kepentingan yang tersedia. Hal lainnya, kemarin di surat itu, pemerintah AS menyampaikan pemerintah Indonesia tidak perlu kecewa dengan AS, kamipun menyampaikan pemerintah AS tak perlu kecewa dengan Indonesia," ungkap dia.
 

Baca juga: 

Rayu Trump, Indonesia Bakal Beli Produk Pertanian dan Energi AS senilai Rp500 Triliun



(Negosiasi pemerintah Indonesia dengan pewakilan AS. Foto: Dok Kemenko Perekonomian)

Tawarkan kerja sama strategis

Ia mengungkapkan, pemerintah akan memberikan tawaran kepada AS, Indonesia merupakan mitra dagang yang strategis. Untuk itu, pemerintah Indonesia akan mengupayakan kesepakatan yang lebih baik.

"Artinya perundingan ini masih tetap berlangsung, kita akan menonjolkan atau mengutamakan ke pihak AS Indonesia adalah negara strategis untuk perdagangan internasional dan mengupayakan kesepakatan yang lebih baik," ujar dia.

Rencananya, kedatangan Airlangga ke AS akan dijadwalkan bertemu dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, Menter Keuangan Scott Bessent, dan pihak United States Trade Representative (USTR).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)