Wihara Amurva Bumi Menang Kasasi di MA, Menhut: Kado Imlek dari Pemerintah

Ilustrasi Wihara Amurva Bhumi (MI/HO)

Wihara Amurva Bumi Menang Kasasi di MA, Menhut: Kado Imlek dari Pemerintah

Media Indonesia • 2 February 2025 09:34

Jakarta: Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni melakukan penanaman pohon karet di Wihara Amurva Bumi, Karet, Jakarta Selatan. Ia menyebut Wihara Amurva Bumi merupakan bukti bahwa pemerintah hadir untuk semua agama. 

"Saya diminta untuk menyediakan bibit, saya tanyakan bibit apa, saya diminta menyediakan bibit karet, karena ini memang terkenal dengan daerah karet. Dulu kabarnya di sini Pohon karet, sebelum sekarang menjadi pohon beton," Kata Raja Antoni dalam keterangannya, Minggu, 2 Februari 2025.

"Kita menanam 8 pohon karet, untuk mengingatkan kepada sejarah bahwa Kelenteng ini, Wihara ini sudah berdiri 135 tahun, 100 tahun secara formal," sambungnya. 

Raja menceritakan tanah yang menjadi akses masuk Amurfa Bumi sempat mengalami sengketa karena diklaim oleh pihak swasta. Dalam prosesnya, Mahkamah Agung (MA) mengabulkan permohonan kasasi yang diajukan Yayasan Vihara Amurva Bhumi Hok Tek Tjeng Sin. 

Saat menjabat sebagai Wamen ATR/BPN, Raja Antoni turut membantu proses penyelesaian sengketa tersebut. Ia mengatakan hal ini dilakukan lantaran dirinya meyakini Wihara Amurfa Bumi secara formal telah berdiri selama 100 tahun.
 

Baca juga: Antisipasi Sengketa Lahan, Legislator NasDem Dorong Sertifikasi Tempat Ibadah

"Saya mendapatkan berita sangat mengembirakan, membahagiakan. Jadi, tanah Amurfa Bumi, terutama di bagian depan sana itu, ketika saya menjadi Wamen ATR/BPN, itu ada sengketa dengan sebuah perusahaan besar. Saya ketika itu berusaha membantu, karena saya yakin Amurfa Bumi ini sudah berdiri 100 tahun secara formal," ujarnya. 

"Tapi menjadi Kelenteng kecil, atau menjadi Vihara kecil, mungkin dalam tradisi Islam, musala, itu sudah 135 tahun. Jadi ini sudah tua sekali, sudah banyak menghasilkan, menyirami nilai-nilai spiritualitas kepada warga Buddhis, Khonghucu, maupun Tao ya, tapi kemudian ada mafia tanah yang berusaha mengambil persis jalan masuknya," ujar Raja Antoni. 

Ia mengatakan kemenangan sengketa di MA ini merupakan kado imlek terbaik dari pemerintah Prabowo Subianto.

"Sebagai Wamen ATR/BPN ketika itu, saya berusaha membantu, kerja sama untuk menyusun sebuah langkah-langkah pembuktian. Ketika itu sudah kalah sekali, kalah kedua kali, dan kemudian kita maju ke Mahkamah Agung. Alhamdulillah sudah menang di MA," sebutnya.

Inkrah di MA menjadi kado terbaik imlek dari negara, dari pemerintah kepada para pemeluk agama Buddha, Khonghucu, maupun Tao bahwa negara hadir ada keadilan yang bisa ditegakkan di Wihara Amurfa Bumi. (M Iqbal Al Machmudi)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)