140 Alat Perekam Gempa Bumi Bakal Dipasang di Simeulue

Aceh: Pulau Simeulue, yang terletak di zona rawan gempa bumi di Aceh, kini bersiap meningkatkan kemampuan deteksi dini terhadap aktivitas tektonik. Sebanyak 140 unit alat perekam gempa bumi segera dipasang di seluruh daratan pulau ini.

"Sekitar 140 unit alat perekam aktivitas gempa bumi yang akan dipasang di daratan pulau Simeulue. Nantinya alat itu akan merekam aktivitas gempa bumi dengan kekuatan guncangan 1 SR," kata Ketua Divisi Pengembangan Penelitian Mitigasi Geohazards UPT Mitigasi Bencana TDRMC USK, Mukhsin, Senin, 3 Februari 2025.

Alat perekam ini akan dipasang di daratan pulau Simeulue di 10 wilayah kecamatan dengan jarak antar alat sekitar 2,5 kilometer. Dengan demikian, seluruh daratan pulau Simeulue akan tercakup dalam pemantauan dan mampu merekam kekuatan guncangan gempa bumi 1 SR.

"Pemasangan alat perekam gempa bumi ini dijadwalkan akan dimulai pada Februari 2025. Hasil rekaman kemudian akan kembali dipelajari dan dianilisis secara spesifik, sehingga nantinya akan menjadi rekomendasi untuk kebijakan masa depan Kabupaten Simeulue," ujarnya.

Baca:  Tiga Gempa Susulan Getarkan Aceh Selatan

Mukhsin menambahkan bahwa keberadaan alat perekam gempa bumi di Kabupaten Simeulue itu, hanya 6 bulan dan kemudian akan kembali dipasang di daerah lainnya yang ada di Provinsi Aceh. Terutama, kata dia, di daerah yang sering mengalami potensi gempa bumi, atau daerah yang berada pada Sesar Sumatra.

Menurutnya, ini sangat penting mengingat posisi Pulau Simeulue yang berdekatan dengan kawasan aktivitas Lempeng Indo-Australia di Samudra Hindia. Kondisi geografis ini membuat Simeulue rentan terhadap gempa bumi.

"Setelah 6 bulan terpasang di daratan Pulau Simeulue, dan hasilnya dianalisis. Kemudian alat itu kembali dipasang di daerah lainnya," jelasnya.