APCI Perkuat Standar Kompetensi Coach hingga Level Internasional

Jakarta: Asosiasi Praktisi Coach Indonesia (APCI) menegaskan komitmennya menjadikan coaching sebagai profesi strategis. Profesi ini diharapkan berdampak nyata bagi pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkarakter kebangsaan menuju Indonesia Emas 2045.

Komitmen tersebut ditegaskan dalam pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Pusat APCI periode 2025–2029 yang dirangkai dengan Seminar Nasional bertajuk Indonesia Coaching Outlook 2030 di Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, Jakarta. Pelantikan dilakukan langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan RI, Cris Kuntadi.

Ketua Umum APCI, Adang Adha, menyebut coaching merupakan katalisator pembentukan SDM unggul. “Coaching bukan sekadar peningkatan kinerja, melainkan pembentukan karakter bangsa: integritas, resiliensi, dan adaptivitas. Kami ingin coaching menjadi akselerator talenta terbaik Indonesia menuju 2045,” katanya.

Dukungan juga datang dari berbagai pihak. BPJS Ketenagakerjaan menekankan pentingnya coaching culture dalam menyiapkan talenta muda sebagai pemimpin masa depan. Sementara BNSP menilai coaching dapat memperkuat sistem sertifikasi kompetensi nasional sekaligus mempersiapkan SDM menghadapi pasar kerja global.

Acara turut ditandai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara LSP Coach Indonesia dengan Asia Coach Indonesia dan LPK Global Daya Cendekia, sebagai langkah memperluas pengakuan kompetensi coach di tingkat nasional maupun internasional.

Acara turut dihadiri sejumlah tokoh nasional, antara lain Kepala LAN RI Muhammad Taufik, Staf Ahli Panglima TNI Prof. Mayjen Budi Pramono, Komisioner BNSP Adi Mahfudz, Direktur HC BPJS Ketenagakerjaan Abdul Rahman Irsyadi, Ketua LKPE IPB Naufal Mahfudz, Presiden ICF Jakarta Bambang Yapri, Dewan Pembina APCI Ahmad Mukhlis, serta Ketua Umum HIPPI Erik Hidayat.