5 Fakta Final Piala FA: Crystal Palace Ukir Sejarah, Manchester City Akhiri Musim Tanpa Gelar

Crystal Palace keluar sebagai juara setelah mengalahkan Manchester City dengan skor tipis 1-0. Dok. IG Crystal Palace

5 Fakta Final Piala FA: Crystal Palace Ukir Sejarah, Manchester City Akhiri Musim Tanpa Gelar

M Rodhi Aulia • 18 May 2025 11:26

Jakarta: Laga final Piala FA 2024/2025 di Stadion Wembley menghadirkan kejutan besar. Crystal Palace keluar sebagai juara setelah mengalahkan Manchester City dengan skor tipis 1-0, Sabtu malam, 17 Mei 2025, waktu setempat. Kemenangan ini bukan hanya mengukuhkan Palace sebagai juara, tetapi juga menjadi catatan sejarah bagi klub yang berdiri sejak 1905.

Sementara itu, bagi Manchester City, hasil ini memperpanjang catatan buruk mereka di musim 2024/2025. Tak satu pun gelar utama berhasil diraih skuad asuhan Pep Guardiola. Setelah tersingkir dari Liga Champions, hanya finis di peringkat enam Liga Inggris, dan gugur di Carabao Cup, final Piala FA menjadi harapan terakhir yang gagal terpenuhi.

Pertandingan berlangsung dengan dominasi City, baik dalam penguasaan bola maupun jumlah peluang. Namun efektivitas serangan balik Palace dan performa luar biasa Dean Henderson di bawah mistar menjadi pembeda utama di laga ini. Final ini juga memperpanjang puasa gol Erling Haaland di Stadion Wembley.

Berikut ini lima fakta penting dari laga final Piala FA yang mengubah sejarah Crystal Palace dan menutup musim pahit Manchester City:

1. Trofi Perdana Crystal Palace Setelah 119 Tahun

Crystal Palace akhirnya mencatat sejarah manis. Untuk pertama kalinya sejak klub berdiri pada 10 September 1905, mereka berhasil meraih gelar juara Piala FA. Sebelumnya, The Eagles dua kali mencapai final namun selalu gagal menjadi juara.

Kemenangan ini juga mengulang kisah Wigan Athletic pada 2013, yang meraih trofi pertama mereka dengan menundukkan City di final Piala FA. Sama seperti Wigan, Palace juga menang dengan skor identik 1-0.

Baca juga: 5 Fakta Pemanggilan Skuad Timnas Indonesia Jelang Lawan Tiongkok dan Jepang

2. Gol Tunggal Eze dari Skema Serangan Balik

Gol kemenangan Crystal Palace dicetak oleh Eberechi Eze pada menit ke-16. Gol ini bermula dari pergerakan Daniel Munoz di sisi kanan yang melepas umpan tarik ke kotak penalti. Eze yang tanpa kawalan, menyambut bola dengan sepakan kaki kanan yang tak mampu dibendung Stefan Ortega.

Gol tersebut menjadi satu dari dua tembakan tepat sasaran Palace sepanjang pertandingan, namun cukup untuk memastikan mereka mengangkat trofi.

3. Kontroversi dan Penyelamatan Krusial Henderson

Laga juga diwarnai momen kontroversial ketika kiper Palace, Dean Henderson, terlihat memegang bola di luar kotak penalti pada menit ke-24 saat menghalau tekanan dari Erling Haaland. Namun, setelah berkomunikasi dengan VAR, wasit tidak memberikan hukuman kepada Henderson.

Hanya berselang beberapa menit, Henderson menunjukkan aksi heroiknya. Pada menit ke-36, ia berhasil menepis penalti Omar Marmoush yang diberikan setelah pelanggaran terhadap Bernardo Silva di kotak terlarang.

Penyelamatan ini terbukti menjadi salah satu momen penentu kemenangan Palace.

4. Dominasi Statistik Tak Membuahkan Hasil bagi City

Manchester City tampil sangat dominan sepanjang laga. Mereka mencatat penguasaan bola hingga 78 persen, serta melepaskan 23 tembakan dengan enam di antaranya tepat sasaran. Sementara Crystal Palace hanya mampu menciptakan tujuh percobaan dengan dua mengarah ke gawang.

Namun dominasi tersebut tak mampu menembus ketangguhan pertahanan Palace dan performa gemilang Henderson. Bahkan satu gol tambahan dari Daniel Munoz yang tercipta di babak kedua sempat membuat suporter Palace bersorak, sebelum akhirnya dianulir karena offside.

5. Musim Tanpa Gelar bagi Manchester City

Kekalahan ini memastikan Manchester City menutup musim tanpa satu pun gelar utama. Mereka gagal mempertahankan dominasi domestik dan Eropa yang dibangun selama beberapa musim terakhir. Satu-satunya trofi yang berhasil diraih hanyalah Community Shield, yang bukan tergolong turnamen utama.

Kondisi ini mengulang momen musim 2016/2017, saat Pep Guardiola pertama kali menangani City dan berakhir tanpa trofi. Musim ini juga menjadi cerminan buruk bagi striker andalan mereka, Erling Haaland, yang belum mencetak gol dalam tujuh laga terakhir di Stadion Wembley.

Crystal Palace memastikan namanya tercatat dalam sejarah Piala FA sebagai juara baru yang keluar dari bayang-bayang tim besar. Sementara Manchester City harus mengevaluasi strategi mereka usai musim penuh tekanan dan hasil di bawah ekspektasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Rodhi Aulia)