Ilustrasi. Media Indonesia.
M. Iqbal Al Machmudi • 24 September 2025 20:36
Jakarta: Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terbukti menyajikan menu makan bergizi gratis (MBG) penyebab keracunan parah pada siswa langsung dihentikan operasionalnya. Penghentian operasional hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
"Kita hentikan untuk waktu yang tidak bisa ditentukan. Jadi, ini juga sebagai pembelajaran pada yayasan agar mereka juga tidak lepas tangan. Ikut mengawasi terhadap proses memasak dan sebagainya," kata Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Bidang Komunikasi Publik dan Investigasi, Nanik S Deyang saat dihubungi, Rabu, 24 September 2025.
Selama penghentian operasional tersebut bisa dilakukan perjanjian dan perbaikan sistem kelola pangan yang benar. BGN bisa langsung memutus kontrak dengan
SPPG tersebut.
"Kemudian yang untuk Ketua SPPG yang bermasalah sementara dinonaktifkan, dievaluasi lagi, dikasih pendidikan lagi, dan sebagainya," ucap Nanik.
Nanik menyebut selama ini pihaknya menemukan kasus keracunan MBG di sekolah-sekolah dengan tata kelola yang belum benar. Misalnya, memasak terlalu cepat.
Ilustrasi. Dok Metrotvnews.com
Ada juga akibat jarak antara makanan dimasak sampai dimakan anak-anak terlalu lama. Padahal, maksimal jarak waktunya hanya boleh 6 jam saja, dan idealnya 4 jam. Tetapi ada orang yang tidak mau capek maka dimasak lebih cepat atau sekalian dengan masakan lain sehingga jarak waktu masak hingga dimakan siswa bisa sampai 8-10 jam.
"Karena mereka mau tidur, tidak mau susah. Ini berarti ada keteledoran dari SPPG tapi tapi yang yayasan juga ikut bertanggung jawab. Supaya mereka ikut bertanggung jawab terhadap pengawasan," pungkas Nanik.