HMPV Belum jadi Wabah, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Ilustrasi. Foto: Medcom

HMPV Belum jadi Wabah, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Despian Nurhidayat • 11 January 2025 11:34

Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meyakini bahwa penyakit Human metapneumovirus (HMPV) belum menjadi penyakit yang luar biasa atau wabah (outbreak) di Indonesia. Namun demikian, kewaspadaan masyarakat harus tetap diperhatikan.

“Apakah ada potensi outbreak HMPV di Indonesia? Saya rasa tidak, tapi kalau outbreat mungkin ada kalau kita tidak peduli atau waspada terhadap virus tersebut,” ungkap anggota Bidang Penanggulangan Penyakit Menular PB-IDI Erlina Burhan saat dikutip dari Media Indonesia, Sabtu 11 Januari 2025.

Meskipun kasus HMPV mengalami kenaikan yang masif di Tiongkok, Erlina mengatakan HMPV bukanlah penyakit baru. Penyakit tersebut sudah pernah ditemukan di Belanda pada 2001.

Penularannya mirip seperti covid-19 dan influenza. Yakni, melalui percikan napas (droplets), dengan gejala umum demam, batuk, pilek atau apabila gejala berat disertai dengan dyspnea atau terjadi apnea pada bayi di bawah usia enam bulan.

Menurut Erina, walaupun Indonesia tidak mengalami musim dingin seperti negara lain, risiko wabah dengan tren kasus sedang-tinggi tetap saja bisa terjadi. Sebab, infeksi dapat cepat menular pada daerah urban dengan kepadatan populasi yang tinggi.
 

Baca juga: 

Cegah HMPV, Batam Terapkan Sistem Surveilans Terintegrasi


Daerah dengan mobilitas penduduk yang tinggi juga berpotensi mempercepat penularan. “Mobilitas penduduk tinggi yang penduduknya sering tiap sebentar ke Singapura, Hong Kong, China, bolak-balik Eropa, Amerika, ini terinfeksi di luar dan di bawah kemari,” ujar Erlina.

Kondisi lain yang ia sebutkan membuat Indonesia mungkin saja menghadapi wabah HMPV karena keterbatasan fasilitas di beberapa daerah. Salah satu yang ia soroti adalah ventilasi udara yang buruk.

Erlina menjelaskan bahwa ventilasi yang kurang baik membuat sirkulasi udara di dalam ruangan menjadi buruk. Bahkan, kondisi tersebut ditemukan di gedung-gedung modern yang berdiri saat ini. Menurutnya, terdapat kemungkinan bahwa virus berkembang dalam ruangan yang tertutup.

“Ada kemungkinan terjadi outbreak, tapi kalau pandemi itu tidak. Jadi perlu upaya-upaya pencegahan dari individu, komunitas dan pemerintah,” ujar Erlina.

Guna mencegah penularan, Erlina meminta agar semua pihak mulai kembali menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Seperti menghindari kontak erat dengan penderita, membersihkan benda-benda yang berpotensi terkontaminasi virus, menggunakan masker dan menjalankan pola hidup sehat.

Pada orang dengan risiko tinggi terkena virus seperti anak-anak di bawah usia 14 tahun, lansia, penderita komorbid ataupun sistem imun lemah, disarankan untuk menggunakan masker selalu saat di dalam kerumunan.

Sedangkan pada komunitas dan pemerintah, dianjurkan untuk memperkuat surveilans epidemiologi, menerapkan protokol kesehatan yang efektif dan melibatkan komunitas untuk edukasi dan sosialisasi terkait HMPV. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)