Filipina Pantau Erat Kapal Penjaga Pantai Terbesar Tiongkok

Filipina dan Tiongkok terus bersitegang di wilayah perairan sengketa Laut China Selatan. (Anadolu Agency)

Filipina Pantau Erat Kapal Penjaga Pantai Terbesar Tiongkok

Willy Haryono • 7 January 2025 09:33

Manila: Pemerintah Filipina telah mengerahkan aset laut dan udara dari jajaran militer serta penjaga pantainya di zona ekonomi eksklusif untuk memantau kapal penjaga pantai terbesar China. Filipina menyebut kehadiran kapal itu sebagai tindakan "intimidasi, pemaksaan, dan agresi" Tiongkok.

Menurut Penjaga Pantai Filipina, kapal sepanjang 165 meter itu, yang disebut oleh Filipina sebagai "monster,” berada 65 hingga 70 mil laut di lepas pantai provinsi Zambales pada hari Minggu kemarin.

"Semua aset kami diarahkan ke kapal monster ini. "Saat (melakukan) tindakan provokatif apa pun, tindakan itu akan ditanggapi dengan respons yang sesuai," kata Jonathan Malaya, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Malaysia kepada televisi pemerintah dan dikutip AsiaOne, Selasa, 7 Januari 2025.

Kedutaan besar Tiongkok di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Hubungan antara Tiongkok dan sekutu AS, Filipina, telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir, dengan pertengkaran yang sering terjadi saat Manila, di bawah Presiden Ferdinand Marcos Jr, menolak apa yang dianggapnya sebagai agresi oleh Beijing. Tiongkok menuduh Filipina melakukan pelanggaran berulang di perairannya.

Tiongkok mengklaim sebagian besar Laut Cina Selatan, jalur utama perdagangan tahunan senilai USD3 triliun, sebagai wilayahnya sendiri, dengan kehadiran penjaga pantai yang besar di dalam dan sekitar ZEE negara tetangga Vietnam, Filipina, dan Malaysia.

Beijing menolak putusan tahun 2016 oleh Pengadilan Arbitrase Tetap yang berpusat di Den Haag yang mengatakan bahwa klaim maritim yang luas itu tidak memiliki dasar hukum.

Menurut video yang dibagikan oleh Filipina penjaga pantai, memerintahkan kapal Tiongkok untuk meninggalkan daerah itu, memperingatkan bahwa kapal itu tidak memiliki wewenang untuk beroperasi di sana.

Dalam tanggapannya melalui radio, kapal Tiongkok itu mengatakan bahwa mereka sedang menjalankan tugas penegakan hukum di perairan yurisdiksinya.

"Ini adalah bagian dari intimidasi, pemaksaan, agresi, dan penipuan Tiongkok. Mereka memamerkan kapal mereka untuk mengintimidasi nelayan kita," kata Malaya, seraya menambahkan kehadiran maritim Filipina akan ditingkatkan untuk mendukung nelayan.

Baca juga:  Tiongkok dan Filipina Ribut Lagi di Laut China Selatan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)