PLTN Fukushima Daiichi yang sempat bocor akibat bencana gempa. Foto: Kyodo News
Muhammad Reyhansyah • 19 November 2025 15:30
Kashiwazaki: Gubernur Prefektur Niigata, Jepang Hideyo Hanazumi, diperkirakan akan memberikan persetujuan pekan ini untuk mengaktifkan kembali pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terbesar di dunia.
Persetujuan tersebut menjadi salah satu langkah penting dalam upaya Tokyo Electric Power Co (TEPCO) mengoperasikan kembali PLTN Kashiwazaki-Kariwa, yang telah berhenti beroperasi sejak bencana nuklir Fukushima lebih dari satu dekade lalu.
Mengutip dari Channel News Asia, Rabu, 19 November 2025, sumber-sumber di pemerintahan Prefektur Niigata menyebutkan bahwa Gubernur Hideyo Hanazumi kemungkinan akan mengumumkan persetujuannya pada Jumat untuk memulai kembali sebagian operasional PLTN tersebut, berdasarkan informasi dari beberapa pejabat yang mengetahui perkembangan rencana itu.
TEPCO berencana menghidupkan dua unit terbesar di kompleks itu, yakni reaktor nomor 6 dan 7, yang secara gabungan mampu menghasilkan 2.710 megawatt listrik. Perusahaan juga mempertimbangkan untuk menghentikan operasi beberapa dari lima unit lain, sementara kapasitas total fasilitas tersebut mencapai 8.212MW.
Pada Oktober lalu, TEPCO menyelesaikan pemeriksaan terhadap reaktor nomor 6 setelah pengisian bahan bakar. Saat itu, perusahaan menyampaikan bahwa sistem utama yang dibutuhkan untuk memulai kembali reaktor telah berfungsi sebagaimana mestinya.
Selain itu, TEPCO telah menjanjikan dukungan senilai 100 miliar yen (USD644 juta) bagi komunitas lokal guna meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap rencana reaktivasi, yang telah diupayakan perusahaan selama bertahun-tahun meski menghadapi sebagian penolakan.
Jika restu diberikan, langkah tersebut sesuai dengan kebijakan Perdana Menteri baru, Sanae Takaichi, yang mendorong lebih banyak pengoperasian ulang reaktor nuklir untuk memperkuat keamanan energi nasional. Pemulihan sebagian operasional Kashiwazaki-Kariwa juga dinilai dapat menekan biaya impor gas alam cair, sebuah langkah penting bagi Jepang yang merupakan pembeli LNG terbesar kedua setelah Tiongkok, pada saat pemerintah tengah berupaya menurunkan biaya hidup.
Hingga akhir Oktober, Jepang telah mengoperasikan kembali 11 reaktor dengan total kapasitas 10.647MW. Sebelum insiden Fukushima pada 2011, utilitas energi negara itu mengoperasikan 54 reaktor. TEPCO sendiri masih menanggung jumlah kompensasi besar terkait insiden pelelehan reaktor tersebut.