Prajurit Bangladesh bersiaga saat korban luka insiden jet jatuh meninggalkan rumah sakit di Dhaka, 21 Juli 2025. (EPA-EFE)
Willy Haryono • 22 July 2025 11:52
Dhaka: Jumlah korban tewas jatuhnya sebuah pesawat jet tempur latih milik Angkatan Udara Bangladesh di ibu kota Dhaka pada Senin kemarin telah bertambah menjadi 27 orang, dengan 88 lainnya — termasuk anak-anak — mengalami luka bakar dan saat ini masih dirawat di rumah sakit.
Jet tempur F-7 BGI itu lepas landas dari Pangkalan Udara Kurmitola pada pukul 13.06 waktu setempat untuk menjalani misi latihan rutin. Tak lama kemudian, pesawat dilaporkan mengalami gangguan mekanis dan jatuh di area padat penduduk.
“Jumlah korban tewas saat ini mencapai 27 orang dan 88 lainnya dirawat di rumah sakit karena luka bakar,” kata Sayedur Rahman, asisten khusus penasihat utama bidang kesehatan, seperti dikutip dari The Korea Times, Selasa, 22 Juli 2025.
Pemerintah Bangladesh menetapkan hari berkabung nasional, dengan pengibaran bendera setengah tiang dan pelaksanaan doa bersama di seluruh tempat ibadah.
Militer Bangladesh menyatakan bahwa sang pilot turut menjadi korban jiwa dalam insiden tersebut. Sebuah komite telah dibentuk untuk menyelidiki penyebab pasti kecelakaan.
F-7 BGI merupakan varian paling canggih dari keluarga jet tempur Chengdu J-7/F-7 buatan Tiongkok. Bangladesh menandatangani kontrak pembelian 16 unit pada 2011, dan seluruh pesawat dikirim pada 2013.
Insiden ini terjadi hanya beberapa pekan setelah sebuah pesawat Air India jatuh dan menabrak asrama mahasiswa kedokteran di Ahmedabad, India, menewaskan 241 dari 242 penumpang serta 19 orang di darat—menjadikannya kecelakaan penerbangan terburuk dalam satu dekade terakhir.
Baca juga: Pesawat Latih Angkatan Udara Bangladesh Jatuh di Sekolah, Satu Orang Tewas