RI-Tiongkok Genjot Pembangunan Berkelanjutan Lewat Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Ilustrasi bendera Indonesia-Tiongkok. Foto: disperindag.jatimprov.go.id

RI-Tiongkok Genjot Pembangunan Berkelanjutan Lewat Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Husen Miftahudin • 30 May 2025 21:47

Jakarta: Pemerintah Indonesia dan United Nations Global Compact (UN Global Compact) menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi Bisnis Global Perdana mengenai Investasi Infrastruktur 'Sabuk dan Jalan' untuk Bisnis, Dunia, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang Lebih Baik.
 
Salah satu hasil penting dari acara tersebut, Huayou Cobalt bersama UN Global Compact dan 19 organisasi mitra secara resmi meluncurkan 'Jaringan Aksi Komunitas Korporat China-Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan' guna mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan melalui kemitraan bilateral yang strategis.
 
Prakarsa Sabuk dan Jalan atau Belt and Road Initiative merupakan inisiatif pembangunan infrastruktur global yang diluncurkan Tiongkok pada 2013 untuk meningkatkan konektivitas dan kerja sama ekonomi antarnegara.
 
"Sejalan dengan semangat 'Prakarsa Sabuk dan Jalan', Huayou berprinsip di manapun kami berinvestasi, kami harus berkontribusi pada ekonomi dan masyarakat lokal," tegas Senior Vice President Huayou Cobalt sekaligus Presiden Huayou Indonesia Nickel Industry Group Gao Baojun dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 30 Mei 2025.
 
"Lewat kerja sama strategis dengan pemangku kepentingan, kolaborasi, serta harmonisasi kebutuhan masyarakat dengan desain proyek bisnis, kami akan mengembangkan program pemberdayaan yang inklusif dan berkelanjutan," tutur Gao Baojun menambahkan.
 

Baca juga: Genjot Pembangunan Berkelanjutan, Generasi Muda Didorong Aktif Jaga Lingkungan


(Jaringan Aksi Komunitas Korporat China-Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan. Foto: Istimewa)
 

Dorong ekonomi masyarakat sekitar

 
Adapun, upacara penyalaan lampu secara simbolik menandai komitmen Jaringan Aksi ini terhadap pembangunan berkelanjutan. "Mari kita bersama-sama jadikan peluncuran jaringan aksi ini sebagai momen untuk mendorong model pemberdayaan masyarakat yang partisipatif melalui kolaborasi antarmitra, keterlibatan aktif komunitas, dan dukungan pemerintah," tambah Gao Baojun.
 
"Mari bekerja sama membangun masa depan yang lebih baik, sekaligus mendukung implementasi Prakarsa Sabuk dan Jalan yang berkualitas demi mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan," sambung dia.
 
Diketahui, Jaringan Aksi ini mengintegrasikan sumber daya pemerintah, perusahaan, organisasi internasional, dan organisasi non-pemerintah dari Tiongkok dan Indonesia. Dalam implementasinya, inisiatif ini memiliki fokus kerja di bidang pendidikan, kesehatan, sanitasi, ketenagakerjaan, pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM), sosial budaya, lingkungan, dan infrastruktur lokal.
 
Program percontohan dari inisiatif ini akan dimulai di sekitar kawasan industri Huayou Cobalt Indonesia untuk mengembangkan solusi mata pencaharian berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)