Presiden Prabowo Subianto meresmikan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Mahar Mardjono di Jakarta. Metrotvnews.com/Kautsar
Kautsar Widya Prabowo • 26 August 2025 18:42
Jakarta: Presiden Prabowo Subianto meresmikan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Mahar Mardjono di Jakarta. Fasilitas kesehatan itu tak hanya berfungsi sebagai pusat layanan, tetapi pendidikan dan penelitian untuk dokter spesialis di bidang saraf dan otak.
Namun, Kepala Negara mengingatkan adanya tantangan besar yang dihadapi Indonesia. Kekurangan tenaga medis, khususnya dokter spesialis, masih menjadi masalah serius.
Saat ini, Indonesia membutuhkan sekitar 70 ribu dokter spesialis. Sementara itu, produksi dokter umum hanya sekitar 12 ribu per tahun dan dokter spesialis 2.700 per tahun.
"Kalau kita menunggu laju normal, butuh 35 tahun untuk mengejar kekurangan dokter spesialis. Karena itu, tidak bisa lagi business as usual. Kita harus bekerja lebih keras," kata Prabowo saat memberikan sambutan dalam peresmian Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Mahar Mardjono, Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2025.
Sebagai solusi, pemerintah menargetkan pembangunan 500 rumah sakit berkualitas tinggi di seluruh kabupaten dalam empat tahun ke depan. Menurut Prabowo, pemerataan fasilitas kesehatan krusial agar masyarakat, termasuk yang tinggal di daerah terpencil, mendapat layanan medis terbaik.
Selain itu, pemerintah berencana membuka 30 fakultas kedokteran baru untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan. Tahun ini, 148 program studi kedokteran baru akan dibuka, terdiri dari program spesialis, subspesialis, hingga fakultas kedokteran baru.
Prabowo menegaskan keberhasilan pembangunan kesehatan tidak bisa dilepaskan dari integritas. "Pendidikan dan kesehatan hanya bisa diwujudkan kalau tidak ada korupsi, tidak ada kebocoran. Setiap rupiah harus sampai ke rakyat," kata Prabowo.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Ungkap Kecanggihan RS PON: Mampu Operasi Tumor Otak hingga Parkinson |
Dia menyampaikan apresiasi kepada para dokter dan tenaga kesehatan yang tetap memilih berbakti di Indonesia, meski bisa mendapat penghasilan lebih besar di luar negeri. Menurut dia, dedikasi itu adalah bagian dari perjuangan menjaga martabat bangsa.
Peresmian RS Pusat Otak Nasional ini juga mendapat dukungan dari pemerintah Belanda yang turut membantu dalam pengembangan fasilitas. "Ini bukti kita ingin kerja keras dan dunia mendukung pembangunan kesehatan Indonesia," jelas Prabowo.