Malam Lailatul Qadar. (via Muslim Hands USA)
Riza Aslam Khaeron • 20 March 2025 17:14
Jakarta: Hampir memasuki 10 hari terakhir Ramadan, umat muslim kembali diingatkan oleh fenomena malam Lailatul Qadar. Malam istimewa ini merupakan malam yang penuh keberkahan dan kemuliaan dalam ajaran Islam. Dalam Alquran, Lailatul Qadar disebut sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan.
Mengutip Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Sabtu, 15 Maret 2025, Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat, KH. Abdul Muiz Ali, menyebutkan bahwa Lailatul Qadar diyakini terjadi pada salah satu malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.
"Salah satu tanda yang paling dikenal adalah jatuhnya pada salah satu malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, yakni malam ke-21, ke-23, ke-25, ke-27, dan ke-29," jelas KH. Abdul Muiz Ali, seperti dikutip dari MUI Digital pada Sabtu, 15 Maret 2025.
Malam ini diyakini sebagai waktu di mana wahyu pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan menjadi momen di mana doa-doa umat Islam dikabulkan. Berikut merupakan 7 tanda-tanda malam mulia ini.
Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar
Mengutip dari Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat, KH. Abdul Muiz Ali, dalam wawancara dengan MUI Digital pada Sabtu, 15 Maret 2025, dan melansir dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) pada Kamis, 18 April 2024, berikut adalah beberapa tanda yang dapat menjadi petunjuk datangnya malam Lailatul Qadar:
1. Cuaca yang Tenang dan Cerah
Kiai AMA menyatakan bahwa salah satu tanda Lailatul Qadar adalah cuaca yang tidak panas dan tidak hujan.
"Ada tanda-tandanya. Salah satunya, tidak dalam keadaan hujan, dan ia merasakan tenang untuk ibadah itu. Tidak hujan dan tidak panas," ungkapnya.
Bahkan, bintang-bintang terlihat lebih jelas dan sinarnya terasa lebih lembut dibandingkan malam-malam biasa. Keadaan ini menciptakan suasana yang sangat mendukung untuk melakukan ibadah dengan khusyuk.
2. Matahari Terbit dengan Cahaya Lemah
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ubay bin Ka’ab, Rasulullah SAW bersabda:
"Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” (HR. Muslim no. 762)
3. Malam yang Tidak Begitu Panas maupun Dingin
Mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Ath-Thayalisi dan Al-Baihaqi, Rasulullah SAW bersabda:
"Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin. Pada pagi hari, matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan.” (HR. Ath-Thoyalisi dan Al-Baihaqi)
Cuaca pada malam tersebut cenderung terasa sejuk, tidak ada tiupan angin kencang, dan langit terlihat cerah tanpa mendung.
4. Perasaan Tenang dan Ketenangan Batin
Orang-orang yang mengalami malam Lailatul Qadar sering merasakan ketenangan batin dan kedamaian hati yang luar biasa. Ini adalah tanda spiritual yang sangat kuat bahwa malam tersebut adalah malam yang istimewa. Ketika beribadah, hati terasa ringan dan khusyuk, dan doa-doa terasa lebih tulus dan penuh harapan
5. Kebiasaan Ibadah yang Intensif
Orang-orang yang mengalami malam Lailatul Qadar biasanya akan merasakan dorongan untuk beribadah secara lebih intens, seperti shalat malam, membaca
Alquran, dan berzikir. Dorongan untuk beribadah ini datang secara alami tanpa rasa lelah.
Banyak orang merasakan kekuatan spiritual yang mendorong mereka untuk melaksanakan qiyamul lail (shalat malam) dengan penuh keikhlasan. Rasa kantuk yang biasanya muncul di malam hari seakan hilang dan digantikan dengan semangat untuk beribadah.
6. Munculnya Tanda-Tanda Kebesaran Allah
Beberapa orang yang sangat beruntung mungkin mengalami munculnya tanda-tanda kebesaran Allah pada malam Lailatul Qadar. Ini bisa berupa mimpi yang penuh makna atau pengalaman spiritual yang mendalam.
Sebagian orang mungkin mendapati doa-doa mereka di malam tersebut terkabul dengan cara yang tak terduga. Munculnya tanda-tanda kebesaran Allah ini merupakan bukti nyata bahwa malam tersebut adalah malam yang penuh keberkahan.
7. Dorongan Bersedekah
Pada malam ini, amal kebaikan dan sedekah akan dilipatgandakan pahalanya. Sebagaimana disebutkan dalam banyak riwayat, pahala yang diperoleh dari amal kebaikan di malam Lailatul Qadar setara dengan pahala ibadah selama seribu bulan.
Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan memperbanyak sedekah, membantu sesama, dan berbuat kebaikan. Bahkan, sekecil apa pun bentuk sedekah di malam ini, seperti memberi makanan kepada orang yang berpuasa atau membantu orang yang membutuhkan, akan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda.
Menghidupkan Malam Lailatul Qadar
KH. Abdul Muiz Ali mengingatkan bahwa meskipun tanda-tanda Lailatul Qadar bisa menjadi petunjuk, yang lebih penting adalah menghidupkan malam tersebut dengan ibadah dan kebaikan.
"Yang seharusnya dilakukan adalah menghidupkan malam itu dengan ibadah, bukan mencari tanda-tandanya," ujar Kiai AMA.
Sebagai umat Islam, mengisi malam Lailatul Qadar dengan memperbanyak doa, salat malam, membaca
Alquran, dan bersedekah adalah amalan yang sangat dianjurkan. Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk meraih keberkahan malam Lailatul Qadar tahun ini.