Ini Biang Kerok 'Runtuhnya' IHSG Pagi hingga 261 Poin

Ilustrasi. Foto: dok MI.

Ini Biang Kerok 'Runtuhnya' IHSG Pagi hingga 261 Poin

Insi Nantika Jelita • 24 March 2025 14:26

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat kehilangan 261,22 poin atau anjlok 4,17 persen ke level Rp5.967 pada Senin, 24 Maret 2025 pagi.
 
Analis pasar modal sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengungkapkan penurunan tajam IHSG ditengarai berbagai macam faktor. Salah satunya komentar Presiden Prabowo yang meremehkan dampak penurunan IHSG. Hal ini berdampak pada sentimen pasar. 
 
"Komentar presiden bisa memperburuk sentimen pasar, karena pasar saham sering dipandang sebagai barometer kepercayaan investor terhadap perekonomian," ujarnya kepada Media Indonesia, Senin, 24 Maret 2025.
 
Ia menuturkan penurunan IHSG juga mencerminkan adanya ketidakpastian yang terjadi di pasar modal Indonesia, yang dipengaruhi oleh beragam faktor eksternal dan domestik.
 
Selain faktor musiman dan koreksi saham-saham besar, sentimen negatif terhadap prospek ekonomi Indonesia diperburuk dengan penurunan penerimaan pajak dan tingkat konsumsi masyarakat yang menurun. 
 
Hal tersebut, ungkap Hendra, menunjukkan daya beli masyarakat juga semakin lemah, yang berpotensi berdampak negatif pada kinerja perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa saham. 
 
"Investor pun lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi, sehingga menyebabkan pasar cenderung bergerak lebih rendah," ungkap dia.
 

Penentu arah IHSG

 
Di sisi lain, pengumuman terkait kebijakan-kebijakan strategis dari perusahaan besar seperti Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Bank Himbara bisa menjadi penentu arah IHSG dalam beberapa hari ke depan. 
 
Menurut Hendra, jika kebijakan yang diumumkan tidak sesuai dengan harapan pasar atau menciptakan ketidakpastian lebih lanjut, maka pasar saham dapat merespons dengan penurunan lebih dalam.
 
Kendati IHSG sedang menghadapi tekanan, potensi rebound masih ada jika investor mendapatkan sinyal positif dari kebijakan ekonomi dan stabilitas politik. Investor akan sangat memperhatikan langkah-langkah pemerintah dan sektor swasta dalam menghadapi tantangan yang ada agar kepercayaan pasar dapat kembali pulih.
 
"Jika IHSG tidak mampu bertahan di level psikologis 6.000, kemungkinan besar akan menguji level support di 5.800. Perkembangan pasar akan sangat bergantung pada respons pasar," tegas Hendra.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)