Presiden Zoran Milanovic Menang Telak dalam Pemilu Kroasia

Zagreb: Presiden Kroasia yang didukung kubu oposisi Zoran Milanovic, seorang kritikus Uni Eropa dan NATO, kembali menang dalam pemilihan umum untuk masa jabatan lima tahun ke depan pada hari Minggu, kemarin.

Melansir dari PBS News, Senin, 13 Januari 2025, Milanovic mengalahkan seorang kandidat dari partai konservatif yang berkuasa dalam pemilu putaran kedua, menurut penghitungan hasil resmi yang hampir selesai sepenuhnya.

Milanovic meraih hampir 74 persen suara dibandingkan penantangnya Dragan Primorac, yang hanya memperoleh sekitar 26 persen, menurut hasil yang dirilis otoritas pemilihan negara bagian Kroasia setelah lebih dari 70 persen surat suara dihitung.

Hasil tersebut memberikan dorongan besar bagi Milanovic, yang merupakan seorang kritikus dukungan militer Barat untuk Ukraina dalam perangnya melawan Rusia.

Milanovic, 58, adalah politikus paling populer di Kroasia, dan terkadang dibandingkan dengan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump karena gaya komunikasinya yang agresif dengan lawan politik.

Kemenangannya juga menjadi panggung bagi konfrontasi lanjutan dengan Perdana Menteri Kroasia yang berkuasa Andrej Plenkovic. Pertikaian antara keduanya selama masa jabatan pertama Milanovic telah menjadi sorotan di dunia politik Kroasia.

Milanovic juga menang dengan nyaman di putaran pertama pemilu pada 29 Desember, meninggalkan Primorac, seorang ilmuwan forensik yang sebelumnya gagal mencalonkan diri sebagai presiden, dan enam kandidat lainnya jauh di belakang.

Putaran kedua antara dua pesaing teratas diperlukan karena Milanovic gagal mengamankan 50 persen suara, sementara Primorac tertinggal jauh di belakang dengan 19 persen.

Pemilu Kroasia diadakan saat negara anggota Uni Eropa dan NATO yang berpenduduk 3,8 juta orang itu berjuang melawan inflasi, skandal korupsi, dan kekurangan tenaga kerja.

“Saya berharap untuk menang,” kata Milanovic setelah memberikan suara pada hari Minggu.

“Saya percaya pada kemenangan karena saya pikir saya layak menang dan karena kemenangan itu penting, terutama karena kemenangan itu penting,” sambungnya.

Pada hari Minggu, ia kembali mengkritik Uni Eropa sebagai blok yang “dalam banyak hal tidak demokratis” dan dijalankan jajaran pejabat yang tidak dipilih.

“Itu bukan Eropa modern yang ingin saya tinggali dan tempati. Saya akan berusaha mengubahnya, semampu saya sebagai presiden negara kecil,” ungkapnya.

Baca juga:  Hore! Kroasia Gabung Zona Schengen dan Adopsi Euro