Surat Bunuh Diri Ungkap Motif Penembakan di Gedung Manhattan New York

Seorang pria bersenjata berjalan santai di area Manhattan, New York, AS, 28 Juli 2025. (NY Post)

Surat Bunuh Diri Ungkap Motif Penembakan di Gedung Manhattan New York

Willy Haryono • 30 July 2025 13:32

New York:  Kepolisian New York (NYPD) melaporkan bahwa pelaku penembakan mematikan di gedung pencakar langit di Midtown Manhattan telah meninggalkan surat bunuh diri yang menyalahkan Liga Football Nasional (NFL) atas kondisi penyakit otak degeneratif yang dideritanya.

Penembakan itu menewaskan empat orang, termasuk polisi, dan menjadi salah satu insiden paling mematikan di Manhattan, New York, Amerika Serikat (AS), dalam 25 tahun terakhir.

Mengutip dari Asia One, Rabu, 30 Juli 2025, penembak diidentifikasi sebagai Shane Tamura, seorang petugas keamanan kasino berusia 27 tahun di Las Vegas sekaligus mantan pemain football tingkat sekolah menengah, yang memiliki riwayat gangguan kesehatan mental.

Dalam kejadian pada Senin, 28 Juli, Tamura menembak mati dua petugas keamanan, salah satunya adalah polisi New York yang sedang bertugas serta seorang eksekutif real estat dan seorang staf manajemen bisnis, sebelum akhirnya bunuh diri di lantai 33 gedung Park Avenue.

Polisi menyatakan bahwa Tamura tampaknya menargetkan kantor pusat NFL yang berada di gedung tersebut, namun menggunakan lift yang salah hingga berakhir di kantor perusahaan real estat Rudin Management di lantai 33. Di sana, ia menembak sejumlah orang sebelum mengakhiri hidupnya dengan menembak dada sendiri.

Salah satu korban luka parah adalah pegawai NFL, yang termasuk dalam sejumlah orang yang ditembak di lobi gedung sebelum Tamura naik ke lantai atas.

“Surat bunuh diri yang ditemukan di tempat kejadian menunjukkan kemungkinan motif di balik penembakan ini, dan dapat menjelaskan mengapa ia menargetkan kantor pusat NFL,” kata Komisaris Polisi New York Jessica Tisch dalam pernyataan video di YouTube.

Menurut Tisch, dalam surat tersebut Tamura mengaku menderita CTE (chronic traumatic encephalopathy), penyakit otak yang diduga timbul akibat bermain sepak bola di masa mudanya, dan menyalahkan NFL atas kondisinya. Ia bahkan menulis, “Pelajari otakku. Maafkan aku.”

Tamura diketahui tidak pernah menjadi pemain NFL, namun tercatat pernah bermain sebagai atlet ofensif andalan tim sekolah menengah Granada Hills Charter School di California. Penyakit CTE memang tidak dapat didiagnosis secara pasti kecuali setelah kematian, namun telah dikaitkan dengan perilaku agresif, demensia, dan depresi berat.

NFL sebelumnya telah membayar lebih dari USD1 miliar sebagai kompensasi dalam gugatan terkait cedera otak yang diajukan oleh ribuan pemain pensiunan.

Para Korban dan Dampak Penembakan

Korban pertama yang tewas adalah Didarul Islam, petugas polisi berusia 36 tahun yang ditugaskan untuk pengamanan gedung dan ayah dari dua anak kecil, dengan istri yang sedang mengandung anak ketiga. Wali Kota New York Eric Adams menyebut Islam sebagai “pahlawan sejati.”

Korban lainnya termasuk Aland Etienne, petugas keamanan sipil, Wesley LePatner, eksekutif senior perusahaan investasi Blackstone serta Julia Hyman, lulusan Cornell University tahun 2020 yang bekerja sebagai staf manajemen di Rudin.

Beberapa rekan kerja LePatner juga dilaporkan mengalami luka tembak.

Gedung pencakar langit tersebut ditutup untuk sementara pada Selasa, bersama dengan beberapa gedung sekitar, meskipun sebagian kawasan Park Avenue tetap beroperasi normal.

Tisch menyatakan bahwa Tamura mengemudi dari Las Vegas ke New York dalam waktu tiga hari dan diperkirakan bertindak sendirian. Polisi juga tengah memeriksa seorang “rekan” yang diduga telah membeli komponen senapan semi-otomatis AR-15 yang kemudian dirakit Tamura untuk aksi penembakan.

Senapan Serbu Otomatis

Rekaman CCTV menunjukkan Tamura membawa senapan M4 Carbine menuju gedung. Sistem keamanan langsung mengenali ancaman tersebut dan memicu peringatan deteksi dini, hanya beberapa detik sebelum ia memasuki lobi.

Tamura memiliki izin resmi membawa senjata tersembunyi di Nevada, negara bagian tempat ia bekerja sebagai petugas keamanan malam di hotel-kasino Horseshoe Las Vegas. Catatan kepolisian menunjukkan bahwa Tamura sempat dua kali ditahan sementara untuk evaluasi kesehatan mental, masing-masing pada tahun 2022 dan 2024.

Komisioner NFL Roger Goodell dalam memo internal kepada staf menyatakan bahwa pegawai di kantor pusat New York diimbau untuk bekerja dari rumah setidaknya hingga akhir pekan depan. Belum ada pernyataan resmi dari NFL mengenai motif pelaku.

Penembakan ini terjadi hanya satu tahun setelah pembunuhan seorang eksekutif UnitedHealth di lokasi tidak jauh dari gedung tersebut. Kedua insiden dinilai menunjukkan meningkatnya risiko terhadap tokoh-tokoh dunia korporasi. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Penembakan di Manhattan Tewaskan Seorang Polisi, Pelaku Diduga Bunuh Diri

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)