Jelang Libur Panjang, IHSG Masih Naik Turun

Ilustrasi. Foto: MI/Susanto.

Jelang Libur Panjang, IHSG Masih Naik Turun

Husen Miftahudin • 26 June 2025 09:34

Jakarta: Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan menjelang libur panjang Satu Muharam/Tahun Baru Hijriah, berada di posisi 6.842,01.

Mengacu data RTI yang terekam hingga pukul 09.10 WIB, IHSG masih asyik naik-turun lantaran fluktuasinya yang begitu cepat.

IHSG saat dibuka sempat melejit, namun kondisi itu tak berlangsung lama. Setelahnya, IHSG terjun bebas ke level 6.829,00 atau turun 3,14 poin setara 0,05 persen.

Adapun sebanyak 235 saham emiten menguat pada perdagangan pagi ini. Sementara, 168 saham lainnya melemah dan 201 saham stagnan.

Untuk sementara, total transaksi yang tercatat hingga pukul 09.10 WIB sebanyak Rp3,83 triliun dengan total saham yang diperdagangkan 3,83 miliar saham.
 

Baca juga: Waduh! IHSG Balik Arah ke Zona Merah


(Ilustrasi pergerakan saham pada IHSG. Foto: Medcom.id)
 

IHSG diprediksi beragam


Riset harian Samuel Sekuritas memperkirakan pergerakan pasar modal Indonesia hari ini akan bergerak beragam menimbang sejumlah sentimen yang terjadi baik di dalam negeri maupun global.

"IHSG akan bergerak sideways hari ini menimbang sentimen beragam dari pasar regional dan ketidakpastian pasar di tengah gencatan senjata antara Iran-Israel," sebut analis Samuel Sekuritas dalam risetnya.

Adapun, bursa AS ditutup beragam pada Rabu, 25 Juni 2025 dengan Dow minus 0,25 persen, S&P 500 0,00 persen, dan Nasdaq bertambah 0,31 persen. Pasar AS ditutup beragam di tengah gencatan senjata Iran-Israel, para investor juga sedang mencermati hari kedua kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell di hadapan Kongres.
 
Di sisi lain, pasar komoditas ditutup beragam pada Rabu, 25 Juni 2025 dengan minyak WTI naik 0,20 persen ke level USD65,10 per barel, minyak Brent naik 0,80 persen ke level USD67,70 per barel, batu bara turun 0,73 persen ke level USD109,10 per ton, CPO turun 0,45 persen ke level MYR3.965, dan emas naik 0,26 persen ke level USD3.322,3 per ons.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)