Selebaran Ujaran Kebencian Beredar Usai Trump Keluarkan Kebijakan Anti-Imigran

Presiden Amerika Serikat Donald Trump habis kebijakan menerima imigran. Foto: The New York Times

Selebaran Ujaran Kebencian Beredar Usai Trump Keluarkan Kebijakan Anti-Imigran

Fajar Nugraha • 22 January 2025 19:08

Kentucky: Selebaran yang diduga berisi ujaran kebencian yang diunggah oleh anggota kelompok sekte supremasi kulit putih, Ku Klux Klan (KKK) memperingatkan para imigran di Kentucky, Amerika Serikat (AS) dan negara bagian lain untuk "pergi sekarang" guna "menghindari deportasi."

Selebaran tersebut diunggah di Ludlow, Kentucky, pada 20 Januari -,hari pelantikan Donald Trump dan hari libur Martin Luther King Jr.,- dan para penulisnya mengklaim memiliki hubungan dengan KKK.

Setelah selebaran tersebut menimbulkan kehebohan di daerah setempat, polisi di Ludlow menggunakan Facebook untuk mengeluarkan pesan bahwa selebaran tersebut telah diturunkan.

"Setelah berdiskusi, kami memutuskan untuk menurunkan selebaran tersebut karena tidak ada gunanya, tetapi kami akan tetap menyuarak pemberitahuan ini. Kami mengetahui hal ini dan telah membuat satu laporan atas propaganda yang mengganggu dan menjijikkan ini yang disebarkan di sekitar komunitas kami," kata pihak kepolisian tersebut dalam unggahan Facebook tersebut, seperti dikutip The Independent, Rabu 22 Januari 2025.

"Sampah yang mengandung kebencian ini juga muncul di kota-kota lain,” ujar pernyataan itu.

Departemen tersebut melanjutkan dengan mengatakan bahwa mereka tidak "mendukung atau membenarkan jenis perilaku ini" dan bahwa siapa pun yang merasa dilecehkan atau diancam harus menelepon dan mengajukan laporan polisi.

Pejabat di Fort Wright dan Bellevue, Kentucky, mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima laporan tentang selebaran yang sama.

"Meskipun komunitas lain juga pernah menjadi sasaran jenis materi ini di masa lalu, sepengetahuan kami, ini adalah pertama kalinya komunitas kami menerima jenis materi menjijikkan ini," kata Wali Kota Fort Wright Dave Hatter, menurut Cincinnati Enquirer.

"Dewan, staf, dan saya sangat marah dan kecewa bahwa ini terjadi di komunitas kami. Sangat mengerikan bahwa ini terjadi pada Hari Dr. Martin Luther King,” ujar Hatter.

Selebaran itu muncul setelah retorika imigrasi ekstrem Trump. Ia telah mengumumkan keadaan darurat nasional di perbatasan, berjanji untuk menggunakan militer untuk mengawasi perbatasan, dan berjanji untuk melanjutkan deportasi massal. Trump bahkan berani menantang Konstitusi AS dan berupaya menghapus kewarganegaraan berdasarkan kelahiran, yang dilindungi oleh undang-undang dasar negara.

Polisi di Ludlow mengatakan, mereka akan mengajukan tuntutan pidana terhadap mereka yang bertanggung jawab atas penyebaran selebaran tersebut, dengan asumsi mereka dapat menemukan tersangka, tetapi juga mencatat bahwa kecuali jika selebaran tersebut dapat dibuktikan telah melanggar hukum, maka ucapan tersebut dilindungi berdasarkan Amandemen Pertama.

Selebaran tersebut menampilkan gambar kartun Paman Sam yang mengusir sebuah keluarga beranggotakan empat orang dari AS, sambil memegang sebuah deklarasi yang berbunyi "deportasi massal pada tahun 2025" dan "laporkan semuanya."

Di bawah kartun tersebut terdapat panggilan telepon dari kelompok yang diduga bertanggung jawab atas selebaran tersebut yang menyerukan lebih banyak anggota, yang dapat dibeli dengan satu dolar. Selebaran tersebut mencantumkan "wilayahnya" -,wilayah operasinya,- yaitu Kentucky, Indiana, Ohio, Pennsylvania, dan Tennessee. Setiap "wilayah" tersebut memiliki nomor telepon yang berbeda.

Cincinnati Enquirer menghubungi nomor Ohio dan diarahkan ke pesan suara yang mengatakan "pada bulan Januari, dunia akan berubah bagi banyak orang, terutama para imigran di Springfield, Ohio."

Springfield, Ohio adalah tempat Trump dan Republikan lainnya berbohong tentang imigran yang mencuri dan memakan hewan peliharaan.

Nomor telepon Kentucky tersebut memohon para penelepon untuk bergabung dengan mereka dalam perjuangan melawan imigran dan kaum LGBT+.

"Mari berdiri bersama kami dan bantu melawan imigrasi ilegal, homoseksualitas, dan segala bentuk kejahatan dan pelanggaran hukum lainnya," kata rekaman itu.

"Kami berharap dapat segera mendengar kabar dari Anda. Anda memiliki hari yang luar biasa bagi kekuatan kulit putih,” pungkas rekaman tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)