Menteri Luar Negeri Republik Federal Jerman Dr. Johann Wadephul bersama Menlu Sugiono di Gedung Pancasila, Rabu 20 Agustus 2025. Foto: Metrotvnews.com
Fajar Nugraha • 20 August 2025 19:13
Jakarta: Menteri Luar Negeri Republik Federal Jerman Dr. Johann Wadephul melakukan pertemuan dengan Menlu Sugiono di Jakarta, Rabu 20 Agustus 2025. Menlu Wadephul menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara ekonomi yang makin kuat dengan pertumbuhan pesat.
Menlu Wadephul mengatakan, Indonesia merupakan negara berjumlah penduduk terbesar keempat di dunia, demokrasi terbesar ketiga, dan juga penduduk Islam banyak. Itu sudah menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara ekonomi yang makin kuat dengan pertumbuhan pesat. Menurutnya ini menjadi potensi sangat besar untuk kerja sama, termasuk juga untuk Jerman, dan juga untuk hubungan antara Indonesia dengan Jerman.
“Bagi kami, ekonomi kuat negara seperti Indonesia sangat berperan dan menjadi mitra unggulan bagi kami. Tidak hanya untuk kerja sama dengan Jerman, tapi juga dengan Uni Eropa. Ini merupakan kunjungan Asia saya yang pertama, jadi juga penting saya berkunjung ke Indonesia,” ujar Menlu Wadephul di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Rabu 20 Agustus 2025.
“Pada Expo di Osaka, saya sempat berkunjung ke pavilion Indonesia, dan sangat mengesankan di sana apa dasar-dasar untuk menciptakan masa depan yang baik dan stabil. Dan kalau itu merupakan model yang dihidupkan dalam negara ini, jadi selalu ingin memberikan dukungan kami dari Jerman. Dan sementara ini kita hidup dalam dunia yang ada hambatan dagang dan perdamaian, jadi sangat penting ada kemitraan,” tegas Menlu Wadephul.
Oleh karena itu menurut menteri partai Christian Democratic Union (CDU) ini, kemitraan strategis antara Indonesia dengan Uni Eropa sangat penting. Pertukaran politik antara kedua kawasan negara mestinya lebih dipereratkan, dan mesti diperluas kerja sama. Dan proyek kunci dalam hal itu memang perjanjian perdagangan bebas.
Salah satu kerja sama kunci dari Jerman dan Indonesia diwadahi dengan kesepakatan CEPA Uni Eropa dan Indonesia. Kesepakatan yang akan dirampungkan pada September 2025, menurut Menlu Wadephul menjadi satu proyek contoh yang bisa ditiru untuk bidang lain. Dan bagi perusahaan-perusahaan lain itu membuka banyak peluang untuk kerja sama lain lagi.
Jerman juga ingin mempercepat kerja sama transisi energi melalui Just Energy Transition Partnership (JETP) dan dalam program itu Jerman sendiri menyumbang 1,6 miliar Euro.
Satu contoh konkret kerja sama dalam kaitan itu adalah produksi baterai, di mana perusahaan Jerman dan Indonesia melihat banyak potensi untuk masa depan. Dan juga untuk pendidikan pekerja terampil, kerja sama itu sangat penting.
Isu tenaga kerja juga dibahas dalam pertemuan ini, menurut Menlu Wadephul di Jerman sangat dibutuhkan pekerja terampil, jadi itu sangat membantu programnya. “Dan bagi pekerja dari Indonesia itu merupakan peluang untuk berkarir dan maju. Jelas pendidikan vokasi dan pendidikan bahasa itu harus digabung,” imbuh Wadephul.