Arsitek Muda Asal Bali Bawa Konsep Pembangunan Berkelanjutan Mendunia

Arsitek visioner asal Austria Chris Precht berkolaborasi dengan PangkatDua, studio arsitektur lokal dari Indonesia

Arsitek Muda Asal Bali Bawa Konsep Pembangunan Berkelanjutan Mendunia

Whisnu Mardiansyah • 10 June 2025 19:30

Tabanan: Konsep pembangunan aristektur berkelanjutan menjadi tengah menjadi tren di dunia terutama di daerah-daerah tropis. Pulau Bali menjadi role model pembangunan berkonsep alam dan ramah lingkungan yang berkelanjutan.

Dalam lanskap arsitektur Asia Tenggara yang terus berkembang, arsitek visioner asal Austria Chris Precht berkolaborasi dengan PangkatDua, studio arsitektur lokal dari Indonesia. Kolaborasi ini menjadi langkah strategis arsitek muda lokasi berbasis di Bali untuk membawa perspektif lokal dan praktik berbasis konteks ke dalam industri desain internasional. 

“Kami melihat proyek ini bukan hanya sebagai prestasi, tapi sebagai panggung pembuktian bahwa pendekatan arsitektur tropis dari Asia Tenggara memiliki tempat di percakapan global,” kata CMO PangkatDua Andre Pratama di Tabanan, Selasa, 10 Juni 2025.

Chris Precht dikenal luas berkat pendekatan desain keberlanjutan yang kuat. Dalam proyek perdananya di Asia Tenggara, ia menggandeng PangkatDua sebagai mitra lokal dalam merancang bangunan di sebuah pusat kreatif yang tumbuh di tengah alam dan budaya Bali. 

Kedua arsitek ini dalam semangat kolaborasi untuk membentuk masa depan arsitektur tropis yang inklusif dan berkelanjutan. Keduanya bersatu dalam merancang bangunan berkelanjutan di Nuanu Creative City, Tabanan. Proyek ini menjadi eksplorasi mendalam atas pertanyaan: bagaimana arsitektur bisa bernapas, tumbuh, dan membentuk ikatan emosional dengan lingkungan? 

Proyek ini dirancang sejak Desember 2024 dan ditargetkan memasuki tahap konstruksi pada akhir 2025. Fokus desain mengedepankan wellness sebagai inti gaya hidup tropis masa depan. PangkatDua membawa sensitivitas terhadap iklim, adat, dan materialitas tropis, sedangkan Precht menyumbangkan sistem dan visi desain global.

Keduanya menjalin kolaborasi bukan hanya untuk membangun, tapi untuk mendefinisikan ulang bagaimana arsitektur bisa hadir sebagai makhluk hidup yang tumbuh dari tanah dan budaya tempat ia berdiri. Di tengah perhatian global terhadap keberlanjutan dan living design, kolaborasi ini menjadi representasi bahwa Asia Tenggara, khususnya Indonesia, memiliki modal budaya dan kontekstual yang kuat untuk menawarkan solusi desain baru. 

“Kami membawa lokalitas bukan sebagai batas, tapi sebagai kekuatan. Proyek ini adalah tentang membangun jembatan antara dua dunia dan kami bangga bisa berdiri di tengahnya,” Farid Ghifari, CEO PangkatDua 

Dengan pondasi nilai yang kuat, kolaborasi ini tidak hanya tentang proyek, tapi tentang membuka jalan baru bagi arsitek-arsitek muda di Asia untuk bermimpi lebih besar dan melangkah lebih jauh. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)