Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu. Dokumentasi/ Media Indonesia
Bengkulu: Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMA, SMK dan SLB pada 2025 di Provinsi Bengkulu, mulai dibuka atau diluncurkan, Rabu, 11 Juni 2025. SPMB tingkat SMA/SMK/SLB pada 2025 di Provinsi Bengkulu, mulai diluncurkan dan sekaligus pada Senin, 23 Juni 2025 dimulainya penerimaan siswa baru.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu, Saidirman, mengatakan SPMB tingkat SMA, SMK dan SLB resmi dibuka meski terdapat perbedaan dengan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada 2024 lalu.
"Secara teknis tidak terlalu jauh berbeda, misalnya yang sebelumnya menggunakan jalur zonasi, pada SPMB menggunakan jalur domisili, menambahkan jalur prestasi, afirmasi dan mutasi," katanya di Bengkulu, Rabu, 11 Juni 2025
Pada jalur domisili, berbasis wilayah administratif dan kebijakan pemerintah daerah. Pada SPMB ini aturannya lebih dipertegas dan di perjelas, berbeda pada PPDB tahun sebelumnya dengan sistem yang dinilai masih kurang hati-hati dalam memverifikasi data.
"Dengan SPMB ini, sistem sudah diatur langsung dari kementerian sehingga dinas pendidikan dan sekolah tidak bisa melakukan kecurangan atau manipulasi data siswa karena data mengacu pada data di Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta Dinas Kominfotik," jelasnya.
Jadi, kata dia, pihak dinas pendidikan dan sekolah tidak bisa lagi melakukan kecurangan terkait dengan SPMB ini, dan langsung dari Pusdatin sebagai pusat pengendalian sistemnya.
Pada SPMB ini, pihak dinas Dikbud hanya tahu kuota per sekolah saja.
Dalam verifikasi data domisili murid yang diakomodir pada sekolah bersangkutan adalah yang telah bertempat tinggal di sekitar sekolah minimal satu tahun kecuali bagi murid dengan orangtua pindah tugas.
Untuk kuota penerimaan murid baru pada SPMB pada 2025, dari masing-masing jalur telah diatur.
Untuk jalur domisili sebanyak 35 persen, prestasi 30 persen, afirmasi atau tidak mampu 30 persen dan orang tua pindah atau mutasi lima persen.