Mardiono Nilai Pesantren Berpotensi Jadi Pusat Pemberdayaan Pangan

Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Muhamad Mardiono. Foto: Istimewa.

Mardiono Nilai Pesantren Berpotensi Jadi Pusat Pemberdayaan Pangan

Anggi Tondi Martaon • 22 November 2025 11:27

Jakarta: Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Muhamad Mardiono, menegaskan kembali pesan Presiden Prabowo Subianto mengenai pentingnya membangun kemandirian pangan nasional. Sebab, hal itu dinilai sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045

Hal itu disampaikan Mardiono saat hadir di Pondok Pesantren Az Zawiyah, Garut, Jawa Barat. Menurut dia, pesantren memiliki potensi besar menjadi pusat pemberdayaan ekonomi berbasis pangan.

“Pondok pesantren bukan hanya benteng akhlak, tetapi juga kekuatan ekonomi umat. Di sinilah energi besar itu berada,” kata Mardiono melalui keterangan tertulis, Sabtu, 22 November 2025.

Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengungkapkan, Presiden Prabowo telah menekankan arah kebijakan utama ketahanan pangan melalui Asta Cita. Salah satunya adalah memperkuat ekosistem pangan nasional melalui peran aktif desa, komunitas, hingga lembaga pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren.

Baca juga: Mentan: Indonesia Resmi Swasembada Pangan 31 Desember 2025

Mardiono memaparkan, Indonesia berhasil mencatat peningkatan produksi jagung sebesar 12,62 persen dan beras 8,26 persen pada periode Januari–November 2025. Bahkan, untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia tidak melakukan impor beras sepanjang 2025.

“Ini bukti bahwa kemandirian pangan bisa dicapai ketika seluruh elemen bangsa bergerak bersama,” ungkap Mardiono.

Mardiono mengatakan, pesantren memiliki posisi strategis sebagai pusat pertanian, peternakan, dan pengembangan usaha kecil menengah. Dengan keterlibatan santri, alumni, dan masyarakat sekitar, pesantren diyakini mampu menjadi model ekosistem pangan berbasis komunitas yang berkelanjutan.

Menurut Mardiono, santri masa kini tidak hanya mempelajari ilmu agama, tetapi juga diharapkan untuk menguasai ilmu pertanian, teknologi, ekonomi, hingga kewirausahaan. Hal inilah yang akan melahirkan generasi emas, sebagai penopang visi Indonesia sebagai negara maju pada 2045.

Ilustrasi pangan. Foto: MI/Susanto.

“Jika setiap pesantren mengelola lahan, memelihara ternak, mengolah hasil panen, dan mencetak agropreneur muda, maka kita sedang membangun jutaan pusat kedaulatan pangan di seluruh Indonesia,” sebut Mardiono.

Selain itu, Mardiono memberikan apresiasi kepada Ponpes Az Zawiyah atas kontribusinya dalam pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Dengan kolaborasi pemerintah, pesantren, dan masyarakat, InsyaAllah Indonesia menjadi negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ujar Mardiono.

Adapun silaturahmi Mardiono ke Ponpes Az Zawiyah kali ini disambut langsung oleh pimpinan Ponpes Doktor Syekh Ihyan Badruzaman, para kiai, santri, dan ribuan jamaah tarekat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)