Indonesia Perluas Akses Ekspor ke Afrika

Ilustrasi kegiatan ekspor impor Indonesia. Foto: dok MI/Pius Erlangga.

Indonesia Perluas Akses Ekspor ke Afrika

Ade Hapsari Lestarini • 4 July 2025 16:21

Jakarta: Kawasan Afrika kian menjanjikan sebagai destinasi ekspor nontradisional Indonesia, dengan nilai ekspor yang tercatat mencapai USD6,3 miliar pada 2024. Meski baru mencakup 2,4 persen dari total ekspor nasional, tren ini mencerminkan peluang yang sangat menjanjikan untuk diperluas ke berbagai sektor strategis.

Sebagai wujud nyata diplomasi ekonomi Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank menerima kunjungan tujuh Duta Besar RI untuk negara-negara Afrika pada 24 Juni 2025, guna memperkuat sinergi pembukaan akses pasar ekspor ke kawasan yang kian strategis tersebut.

Pertemuan yang turut difasilitasi bersama Bank Mandiri ini menjadi bagian dari upaya memperluas penetrasi ekspor nasional melalui program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Kawasan, khususnya ke negara-negara yang selama ini belum terjangkau oleh sektor pembiayaan komersial.

"Melalui PKE Kawasan, Indonesia Eximbank hadir untuk membiayai ekspor ke wilayah dengan potensi besar namun memiliki risiko tinggi seperti di kawasan Afrika yang seringkali tak tersentuh oleh pembiayaan komersial, sehingga diharapkan mampu mendorong peningkatan daya saing produk ekspor Indonesia di pasar global.” ujar Plt. Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif, Sukatmo Padmosukarso, dalam keterangan tertulis, Jumat, 4 Juli 2025.

Tidak hanya mendukung ekspor barang dan jasa ke pasar potensial, PKE Kawasan juga menjadi instrumen Indonesia Eximbank dalam menjalankan peran diplomasi ekonomi melalui pembiayaan strategis di sektor-sektor unggulan nasional.


Ilustrasi kegiatan ekspor impor Indonesia. Foto: dok MI/Pius Erlangga.

 

Baca juga: Neraca Dagang RI Rawan Terguncang Akibat Blokade Selat Hormuz
 

Pembiayaan PKE Kawasan telah menembus lebih dari 30% negara di kawasan Afrika


Hingga Mei 2025, pembiayaan PKE Kawasan telah menembus lebih dari 30 persen negara di kawasan Afrika dengan akumulasi nilai pembiayaan di kawasan Afrika sebesar Rp5,15 triliun. Proyek yang didukung termasuk ekspor pesawat CN-235 ke Senegal, jasa survei geoteknik ke Kongo, dan produk semen di Kawasan tersebut.

Komoditas utama yang menjadi andalan ekspor Indonesia ke kawasan Afrika pada 2024 mencerminkan kekuatan sektor-sektor strategis nasional. Komoditas lemak dan minyak nabati/hewan menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 50,1 persen dari total ekspor Indonesia ke Afrika, atau setara dengan nilai sekitar USD3,2 miliar menjadikannya komoditas ekspor terbesar ke kawasan tersebut.

Disusul oleh kertas dan karton dengan nilai ekspor sebesar USD328 juta (5,2 persen), serta kendaraan dan aksesoris yang menyumbang sekitar USD295 juta (4,7 persen). Angka ini menegaskan potensi besar Afrika sebagai pasar ekspor yang terus tumbuh dan layak diprioritaskan dalam strategi perdagangan luar negeri Indonesia.

Para Duta Besar Indonesia untuk kawasan Afrika memberikan apresiasi atas dukungan konkret Indonesia Eximbank dan menyatakan kesiapannya untuk menjadi jembatan komunikasi antara pelaku usaha Indonesia dengan mitra di Afrika.

Pertemuan ini juga menegaskan pentingnya kolaborasi diplomasi ekonomi. Para perwakilan diplomatik menyampaikan momen ini sangat tepat, mengingat Afrika sedang membuka peluang bagi negara-negara seperti Indonesia yang memiliki rekam jejak historis positif.

"Afrika bukan sekadar pasar alternatif, tapi representasi masa depan. Kedekatan emosional yang telah terjalin sejak Konferensi Asia Afrika tahun 1955 menjadi modal historis penting yang dapat dimanfaatkan sebagai pintu masuk dalam memperkuat diplomasi ekonomi Indonesia di kawasan Afrika,” ungkap Bapak Duta Besar Bambang Suharto, Duta Besar Indonesia untuk Republik Federal Nigeria.

Tak hanya itu, Indonesia Eximbank juga terus memperkuat peran beyond financing dengan membina pelaku UKM melalui program CPNE (Coaching Program for New Exporter).

Berbagai kisah sukses lahir dari program ini, seperti CV Kwadungan JavaCoffee yang berhasil menembus pasar Libya, CV Jaya Saliem yang mengekspor produk kakao ke Mozambique, dan CV Mitraindo Shoes yang memasok alas kaki ke Afrika Selatan. Upaya ini menegaskan peran Indonesia Eximbank dalam membangun rantai ekspor yang berkelanjutan, sekaligus memberdayakan pelaku usaha kecil agar mampu naik kelas dan #BeraniMendunia

Adapun tujuh Duta Besar Indonesia yang turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah:
  1. Duta Besar Ardian Wicaksono: Duta Besar Indonesia untuk Republik Cabo Verde, Republik Gambia, Republik Guinea-Bissau, Republik Mali, Republik Pantai Gading, dan Republik Sierra Leone.
  2. Duta Besar Tbh Witjaksono Adjie: Duta Besar Indonesia untuk Kenya, dan juga merangkap Republik Demokratik Kongo, Republik Federal Somalia, Republik Uganda, serta United Nation Environmental Programme (UNEP) dan United Nation Human Settlement Programme (UN-HABITAT).
  3. Duta Besar Agung Cahaya Soemirat: Duta Besar Indonesia untuk Republik Kamerun, merangkap Republik Chad, Republik Guinea Ekuatorial, Republik Gabon, Republik Kongo, dan Republik Afrika Tengah.
  4. Duta Besar Arief Hidayat: Duta Besar Indonesia untuk Republik Zimbabwe, merangkap Republik Zambia.
  5. Duta Besar Faizal Chery Sidharta: Duta Besar Indonesia untuk Republik Demokratik Federal Ethiopia, merangkap Republik Djibouti, Negara Eritrea, dan African Union.
  6. Duta Besar Bambang Suharto: Duta Besar Indonesia untuk Republik Federal Nigeria merangkap Republik Benin, Republik Ghana, Republik Niger, Republik Liberia, Republik Burkina Faso, Republik Togo, Republik Demokratik Sao Tome dan Principe, dan ECOWAS.
  7. Duta Besar Mirza Nurhidayat: Duta Besar untuk Republik Namibia, merangkap Republik Angola.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)