Ilustrasi tukang parkir pesawat atau marshaller. Foto: Lifepal.co.id
Husen Miftahudin • 17 October 2025 15:45
Jakarta: Pekerjaan sebagai tukang parkir pesawat atau
marshaller mungkin terdengar sederhana, namun profesi ini memiliki tanggung jawab besar di dunia penerbangan. Dengan posisi kerja yang berhadapan langsung dengan pesawat di landasan,
marshaller berperan penting memastikan keselamatan saat
pesawat mendarat, berhenti, dan lepas landas.
Apa itu profesi tukang parkir pesawat (marshaller)?
Tukang parkir pesawat, atau dikenal dengan istilah marshaller, adalah petugas yang memberikan aba-aba visual kepada pilot untuk memastikan pesawat bergerak dan berhenti di posisi yang tepat di apron bandara. Karena visibilitas pilot terbatas dari kokpit, marshaller bertindak sebagai “mata luar” yang membantu mengarahkan pesawat dengan aman menggunakan gerakan tangan atau tongkat bercahaya (baton signal).
Selain memberikan aba-aba, marshaller juga harus menjaga koordinasi dengan petugas ground handling lain agar tidak terjadi insiden di area landasan. Profesi ini membutuhkan kecepatan berpikir, fokus tinggi, dan disiplin kerja yang ketat.
Tugas dan tanggung jawab marshaller
Menurut data Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) dan Asta Academy, berikut beberapa tanggung jawab utama seorang marshaller:
- Memastikan area apron bebas dari hambatan sebelum pesawat parkir atau lepas landas.
- Memberikan sinyal visual yang mudah dipahami pilot untuk manuver aman.
- Berkomunikasi dengan pilot dan petugas bandara terkait pergerakan pesawat.
- Memastikan keselamatan pesawat, awak kabin, dan penumpang saat proses parkir berlangsung.
- Memakai alat pelindung diri (APD) seperti rompi reflektif, helm, sepatu safety, sarung tangan, dan kacamata pelindung.
Tugas yang tampak sederhana ini sebenarnya sangat krusial karena kesalahan kecil dapat berakibat fatal bagi keselamatan penerbangan.
Berapa gaji tukang parkir pesawat di Indonesia?
Gaji tukang parkir pesawat di Indonesia tergolong cukup kompetitif untuk ukuran tenaga
ground handling. Mengutip data dari
STTKD dan
Dealls, gaji
marshaller di Indonesia berkisar antara Rp4 juta hingga Rp7 juta per bulan, tergantung lokasi bandara, pengalaman kerja, serta perusahaan penerbangan tempatnya bekerja.
Jika dihitung per tahun, penghasilan mereka bisa mencapai Rp48 juta hingga Rp84 juta. Di beberapa bandara besar seperti Soekarno-Hatta atau Ngurah Rai, nominal tersebut bisa lebih tinggi karena faktor jam kerja dan tanggung jawab operasional yang lebih besar.
(Ilustrasi tukang parkir pesawat atau marshaller. Foto: Jenis.net)
Perbandingan gaji marshaller di luar negeri
Sementara itu, gaji marshaller di luar negeri jauh lebih besar dibandingkan di Indonesia. Di Amerika Serikat, seorang marshaller bisa mendapatkan rata-rata USD26 per jam atau sekitar Rp416 ribu per jam. Jika dikonversi per tahun, pendapatan mereka bisa mencapai Rp485 juta hingga Rp730 juta.
Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh nilai mata uang, standar keselamatan internasional, serta kompleksitas lalu lintas udara di negara-negara maju. Namun, peluang karier bagi marshaller Indonesia tetap terbuka lebar seiring meningkatnya kebutuhan tenaga penerbangan profesional di Asia Tenggara.
Syarat menjadi tukang parkir pesawat
Untuk bisa menjadi seorang marshaller, ada beberapa syarat umum yang harus dipenuhi:
- Usia minimal 18 tahun.
- Lulusan SMA/sederajat.
- Tidak buta warna dan memiliki kondisi fisik prima.
- Tinggi badan minimal 165 cm (pria) dan 160 cm (wanita).
- Lulus pelatihan marshaller dari lembaga resmi seperti STTKD atau Asta Academy.
Biaya pelatihan marshaller di Indonesia umumnya sekitar Rp13 juta dengan durasi beberapa bulan, termasuk pelatihan komunikasi radio, sinyal tangan internasional, dan keselamatan kerja di apron.
Jam kerja dan tunjangan
Jam kerja marshaller bisa mencapai 13 jam per hari dengan sistem dua shift: pukul 06.00-19.00 dan 18.00-07.00. Beberapa maskapai juga memberikan tunjangan lembur, insentif risiko kerja, dan fasilitas asuransi sebagai bentuk kompensasi tambahan.
Pekerjaan ini membutuhkan konsentrasi tinggi karena dilakukan di area terbuka dengan kebisingan mesin jet dan risiko tinggi. Namun, kesejahteraan marshaller umumnya sepadan dengan tingkat tanggung jawab yang mereka emban.
Prospek karier marshaller
Dengan pengalaman dan kinerja baik, seorang marshaller bisa naik jabatan menjadi supervisor apron atau koordinator ground handling. Beberapa bahkan beralih ke posisi seperti petugas keselamatan penerbangan atau air traffic controller (ATC) setelah mengikuti pelatihan tambahan.
Selain itu, pengalaman internasional di bidang ini juga sangat dihargai. Seorang marshaller berpengalaman memiliki peluang bekerja di bandara besar di luar negeri dengan gaji lebih tinggi dan fasilitas lebih baik. (Daffa Yazid Fadhlan)